Bisnis.com, JAKARTA - Bakal calon presiden Ganjar Pranowo mengaku bingung mendengar kabar sejumlah baliho bergambar dirinya dan Mahfud MD dicopot oleh Satpol PP di Gianyar, Bali.
Ganjar mempertanyakan alasan pencopotan baliho itu. Dia berpendapat jika pemasangan baliho tidak melanggar aturan, maka sebaiknya tidak ada pencopotan.
"Saya lagi coba bertanya-tanya, kenapa dicopot begitu ya? Memang kalau ada yang melanggar, silakan dicopot, tapi kalau tidak ada yang melanggar, ya sebaiknya tidak perlu berlebihan," kata Ganjar di Prama Sanur Beach Bali, Kota Denpasar, Bali, Rabu (1/11/2023), dikutip dari rilis medianya.
Meski demikian, mantan gubernur Jawa Tengah ini mengaku mendengar informasi baliho yang dicopot sudah dipasang kembali. Ganjar juga telah berdiskusi mengenai perkara ini dengan Ketua DPD PDIP Provinsi Bali, Wayan Koster.
"Saya senang karena saya sudah berkomunikasi dengan Pak Wayan Koster, kemarin akhirnya ada statement [pernyataan] dan kemudian dipasang lagi, ya kita senang," ujarnya.
Ganjar pun mengingatkan pentingnya netralitas semua aparat penegak hukum dalam ajang Pilpres 2024. Menurutnya, netralitas merupakan prasyarat berlangsungnya pemilu yang aman, damai, dan adil.
"Yang penting semua harus mendorong bahwa pemilu besok harus berjalan baik, aparatur semuanya bisa netral, itu penting," katanya.
Sebelumnya, beredar video di media sosial yang menunjukkan petugas Satpol PP melakukan pencopotan baliho Ganjar-Mahfud di Gianyar, Bali pada Selasa (31/10/2023) siang. Petugas Satpol PP juga terlihat menurunkan bendera dengan logo partai PDIP.
Adapun pencopotan dilakukan di sejumlah titik, terutama di pinggir jalan raya berdekatan dengan lokasi kunjungan Jokowi yaitu di Balai Desa Batu Bulan, Kabupaten Gianyar Bali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel