Bisnis.com, JAKARTA — Leasing kongsi Garibaldi 'Boy' Thohir melalui Wahana Makmur Sejati (25,01 persen) dengan Maybank Indonesia (67,49 persen), PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk. (WOMF) atau WOM Finance buka suara terkait rasio pembiayaan bermasalah (non-performing financing/NPF) gross yang menyentuh 2,4% per September 2023.
Direktur WOM Finance Njauw Vido Onadi mengatakan rasio NPF gross dan net yang dimiliki perusahaan masing-masing berada di level 2,4% dan 1,1% pada 9 bulan pertama 2023.
Vido menuturkan NPF perusahaan di level 2,4% bagian dari risiko strategi perusahaan, di mana emiten bersandi saham WOMF cenderung mengejar pertumbuhan dan lebih agresif.
“Berarti kami mengambil risiko yang lebih banyak. Tapi apakah NPF 2,4% itu tinggi? Kami melihat masih dalam level yang cukup manageable karena kami melihat industri juga masih jauh di atas, sekitar 2,8%,” kata Vido dalam Public Expose WOM Finance di Jakarta, Selasa (31/10/2023).
Vido melihat NPF di level 2,4% merupakan sudah cukup baik dan cukup manageable. Pasalnya, WOMF menyasar pada segmen bisnis mid-low.
“Dimana risiko cukup lebih tinggi, sehingga kita juga mengimbangkan antara bisnis dan level bisnisnya. Jadi appetite dari risiko kita harus imbang dengan target bisnis yang kita capai,” pungkasnya.
Adapun sampai dengan akhir tahun ini, rasio NPF gross WOM Finance ditargetkan akan terjaga di level 2% dan NPF net di angka 0,8%.
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan mencatat piutang pembiayaan masih di level yang tinggi sebesar 15,42 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada September 2023 menjadi sebesar Rp458,70 triliun, didukung pembiayaan modal kerja dan investasi yang masing-masing tumbuh sebesar 26,46 persen yoy dan 13,66 persen yoy.
Sementara itu, profil risiko perusahaan pembiayaan terjaga dengan rasio NPF net tercatat sebesar 0,68 persen dan NPF gross sebesar 2,59 persen. Sedangkan gearing ratio perusahaan pembiayaan tercatat sebesar 2,23 kali, jauh di bawah batas maksimum 10 kali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel