Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (BNII) telah membukukan laba bersih konsolidasi Rp1,24 triliun pada kuartal III/2023, naik 16,98% secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan dengan laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya Rp1,06 triliun.
Laba bersih bank terdorong oleh pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang naik 4,8% yoy menjadi Rp5,57 triliun. Adapun, pertumbuhan NII ini sejalan dengan membaiknya pendapatan yang didorong oleh kenaikan saldo rata-rata kredit (average loan balances) sebesar 4%.
Margin bunga bersih (net interest margin/NIM) pun menguat 23 basis poin (bps) menjadi 5% pada September 2023.
Bank juga mencatat pertumbuhan pendapatan fee dari global markets 60,4% menjadi Rp139 miliar. Sementara pendapatan fee selain global markets naik 4,7% menjadi Rp1,29 triliun.
Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria mengatakan kondisi perekonomian Indonesia pada periode sembilan bulan 2023 terus menunjukkan tren positif, didorong oleh pasar domestik yang menguat.
"Faktor ini telah turut mendorong pertumbuhan yang kuat pada portofolio bisnis kredit ritel dan kredit segmen SME [small medium enterprise] kami," katanya dalam keterangan tertulis pada Rabu (1/11/2023).
Dari sisi intermediasi, Maybank Indonesia telah menyalurkan kredit dan pembiayaan syariah Rp112,42 triliun, naik hampir 1%.
Secara rinci, kredit community financial services (CFS) ritel dan non-ritel tumbuh 8,9% menjadi Rp71,70 triliun. Pada kredit CFS ritel, pertumbuhan mencapai 13,3% menjadi Rp42,75 triliun didukung pertumbuhan pembiayaan otomotif anak perusahaan sebesar 23,9% dan bisnis kartu kredit & KTA sebesar 21,5%.
Sementara kredit CFS non-ritel naik 3,1% menjadi Rp28,95 triliun ditopang oleh kredit ritel SME yang tumbuh 6,2% dan business banking tumbuh 2,6%. Adapun, kredit global banking turun 10,8%, berimbas pada pertumbuhan total kredit yang disalurkan bank.
Maybank Indonesia pun mencatatkan pertumbuhan aset 3,42% menjadi Rp170.05 triliun pada kuartal III/2023.
Kualitas aset pun membaik terlihat dari rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross yang turun dari 3,45% pada September 2022 menjadi 3,25% pada September 2023. NPL nett bank turun dari 2,53% menjadi 2,07%.
Dari sisi pendanaan, Maybank Indonesia telah meraup dana pihak ketiga (DPK) Rp114,5 triliun, tumbuh 7%. Dana murah atau current account saving account (CASA) pun naik 1,5% dengan rasio terhadap DPK mencapai 49,1% pada September 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel