Bisnis.com, JAKARTA -- Bunga simpanan dan deposito bank jumbo atau kelompok bank bermodal inti (KBMI) IV naik setelah BI 7 Days Repo Rate atau BI7DRR ditambah 25 basis poin (bps) ke level 6%.
Berdasarkan laporan Indikator Pasar Keuangan yang dirilis Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), suku bunga simpanan perbankan bergerak naik di tengah kondisi likuiditas bank yang longgar dan penyaluran kredit yang moderat. Rata-rata tingkat bunga deposito rupiah (22 daily moving average) seluruh bank naik 5 bps secara bulanan (Month-on-Month/MoM) ke level 3,89% pada September 2023.
Berdasarkan kelompok modal, sejumlah kelompok bank pun mencatatkan kenaikan suku bunga simpanan mereka. "Suku bunga KBMI IV menunjukkan kenaikan sebesar 8 bps ke level 3,02%," tulis LPS dalam laporannya dikutip Bisnis pada Rabu (1/11/2023).
Pada periode yang sama, suku bunga simpanan valuta asing (valas) juga meningkat sejalan dengan arah kenaikan suku bunga global serta intensitas persaingan antar bank. Tercatat, suku bunga rata-rata valas industri naik 2 bps ke level 1,77%.
Suku bunga valas di KBMI IV bahkan naik hingga 17 bps ke level 1,66% pada September 2023.
LPS menyebut suku bunga acuan BI yang naik 25 bps dan berlanjutnya laju pertumbuhan kredit mendorong suku bunga simpanan rupiah bergerak naik dengan laju yang terbatas.
Naiknya suku bunga acuan telah diumumkan BI dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada 18 Oktober 2023 dan 19 Oktober 2023. Kenaikan ini merupakan yang pertama kali setelah BI menahan suku bunga acuan pada level 5,75% selama 8 bulan terakhir. Sejak pertengahan tahun lalu, suku bunga acuan ini telah naik 250 bps.
"Pada saat yang sama, suka bunga simpanan valas diperkirakan masih akan meningkat ditengah rencana kebijakan The Fed yang dipertahankan higher for longer [suku bunga tinggi dalam jangka waktu lama]," tulis LPS.
Sementara itu, bank-bank jumbo memang telah mengerek suku bunga simpanan mereka pada tahun ini. Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) Jahja Setiaatmadja mengatakan dengan adanya peningkatan suku bunga acuan BI baru-baru ini, bank pun menyiapkan sejumlah langkah berupa penghitungan rata-rata untuk rencana penyesuaian suku bunga kredit dan simpanan.
"Pada deposito, biasanya saat naik BI rate diikuti kenaikan deposito, tapi itu kalau dibutuhkan dana dan kalau LPS ada penyesuaian limit yang dijamin," ujar Jahja dalam konferensi pers paparan kinerja kuartal III/2023 pada bulan lalu (19/10/2023).
Executive Vice President Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengatakan BCA sendiri telah menyesuaikan suku bunga deposito rupiah sebanyak tiga kali secara bertahap sejak Januari 2023.
"Secara keseluruhan, saat ini suku bunga deposito rupiah bervariasi di kisaran 2% hingga 4% sesuai dengan tenor yang diambil," kata Hera kepada Bisnis.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) pun secara periodik melakukan review suku bunga secara berkala. "Khusus untuk suku bunga deposito, sepanjang 2023 ini BRI telah melakukan penyesuaian bervariasi antara 25-125 bps untuk deposito rupiah ataupun valas [valuta asing]," kata Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi kepada Bisnis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel