Bisnis.com, JAKARTA -- Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) melaporkan nasabah kaya atau tajir masih mendominasi nilai simpanan di bank pada September 2023.
Hal ini terindikasi dari nominal simpanan terbesar terdapat pada tiering simpanan di atas Rp5 miliar mencapai Rp4.331 triliun atau setara dengan 52,8% dari total simpanan senilai Rp8.203 triliun.
Secara tahunan, pertumbuhan simpanan dengan tiering di atas Rp5 miliar juga tumbuh paling besar, yaitu 7,8% yoy, diikuti dengan tiering Rp2 miliar hingga Rp5 miliar sebesar 7,5% yoy, dan Rp200 juta hingga Rp500 juta sebesar 6,1% yoy.
Begitupun jika dilihat dalam periode 3 tahun terakhir, simpanan jumbo di atas Rp5 miliar tumbuh paling besar hingga 30,9%.
Sementara, jika dilihat tren bulanan, pertumbuhan simpanan dengan tiering simpanan di atas Rp5 miliar mencatatkan kenaikan terbesar, yaitu tumbuh 2% month on month (MoM), sedangkan penurunan terbesar terdapat pada tiering simpanan Rp500 juta hingga Rp1 miliar dengan koreksi 0,8% MoM.
Sebelumnya, Executive Director Segara Research Institute Piter Abdullah menilai fenomena ini di satu sisi mencerminkan kondisi ekonomi yang lebih baik dan lebih normal.
Sayangnya, meski pertumbuhan simpanan jumbo mengindikasikan adanya perputaran uang, akan tetapi ini juga menunjukkan tingkat investasi atau ekspansi usaha belum mengikuti apalagi di tengah tren suku bunga yang tinggi.
“Selain itu, ketidakpastian yang ekonomi di tingkat global membuat masyarakat lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi,” ujarnya saat dihubungi Bisnis beberapa waktu lalu.
Dia berpendapat dalam jangka pendek kondisi ini masih akan berlanjut karena kondisi simpanan perbankan dipengaruhi iklim usaha dan kondisi global.
"Kalau kondisi global sudah mereda dan membaik, itu makan mendorong suku bunga turun dan akan meningkatkan investasi," jelas Piter.
Adapun, Direktur Group Riset LPS Herman Saherudin sempat menyampaikan bahwa simpanan nasabah bernilai jumbo atau nasabah kaya itu sebagian besar atau sekitar 60% didominasi oleh. Di mana, mereka menyimpan simpanan di bank untuk expand, tidak untuk konsumtif.
Sehingga, kondisi pertumbuhannya akan berbeda jika dibandingkan dengan nilai simpanan di bawah Rp100 juta yang banyaknya adalah individu, di mana kerap digunakan untuk keperluan konsumtif
“Berbeda dengan nasabah [jumbo], nilai simpanan kecil pertumbuhannya bisa saja melambat” katanya.
Lebih lanjut, total nominal simpanan BU per September 2023 mencapai Rp8.203 triliun, naik 0,93% MoM.
Berdasarkan jenis simpanan, jumlah rekening simpanan terbanyak terdapat pada tabungan yang mencakup 97,9% total rekening simpanan.
Kenaikan jumlah rekening tertinggi terdapat pada Sertifikat Deposito sebesar 19,5% MoM, sedangkan penurunan jumlah rekening terdalam terdapat pada Deposit on Call sebesar 13,5% MoM.
Lalu, berdasarkan tiering simpanan, jumlah rekening simpanan terbanyak terdapat pada tiering simpanan dengan saldo kurang dari Rp100 juta yang mencakup 98,8% total rekening simpanan.
Kenaikan jumlah rekening tertinggi terdapat pada tiering saldo di atas Rp5 miliar sebesar 0,8% MoM, sedangkan penurunan jumlah rekening terdalam terdapat pada tiering 500 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel