Rapor Raupan Dana Murah Bank Besar Indonesia, Porsi BCA Terbesar

Bisnis.com,02 Nov 2023, 20:20 WIB
Penulis: Fahmi Ahmad Burhan
Logo empat bank jumbo di Indonesia: BCA, BNI, BRI, Bank Mandiri.

Bisnis.com, JAKARTA - Industri perbankan bergeliat mendongkrak raupan dana murah dari tabungan dan giro atau current account saving account (CASA) saat tren suku bunga tinggi. Deretan bank jumbo atau kelompok bank bermodal inti (KBMI) IV pun kompak meningkatkan capaian dana murah mereka.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) misalnya telah mencatatkan dana murah sebesar Rp512,89 triliun pada kuartal III/2023, naik 5,6% secara tahunan (year on year/yoy). Porsi dana murah di BNI kini mencapai 68,6% terhadap dana pihak ketiga (DPK).

Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini mengatakan strategi bank dalam mendulang dana murah di antaranya dengan menjaga basis transaksi, termasuk transaksi digital.

"Kami naikan CASA berbasis transaksi, ini agar likuiditas BNI terjaga dengan sehat dan untuk memenuhi kebutuhan ekspansi kredit," katanya dalam paparan kinerja kuartal III/2023 BNI pada beberapa waktu lalu.

Kemudian, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) mencatatkan nilai dana murah dari tabungan dan giro sebesar Rp821,13 triliun pada kuartal III/2023, naik 10,1% yoy. Porsi dana murah di BRI pun mencapai 63,64% terhadap DPK. 

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan pada kuartal III/2023 kinerja raupan giro di BRI moncer, tumbuh sebesar 28,12% yoy.

"Hal ini tak terlepas dari strategi perseroan yang fokus pada optimalisasi value chain melalui wholesale transaction banking dan digitalisasi wholesale transaction banking dengan platform Qlola," katanya.

Sunarso menjelaskan platform Qlola mampu melayani nasabah BRI dengan mengintegrasikan berbagai fitur seperti cash management, trade finance, supply chain management, foreign exchange (forex), investment services, dan financial dashboard.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) telah mencatatkan dana murah Rp1.070,31 triliun pada kuartal III/2023, naik 12,8% yoy. Porsi dana murah di BRI mencapai 73,7% terhadap DPK, naik 400 basis poin (bps) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp69,7%.

Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Sigit Prastowo mengatakan Bank Mandiri gencar mendongkrak CASA guna mengantisipasi tekanan likuiditas saat suku bunga tinggi. "Ada potensi kenaikan biaya dana [cost of fund/CoF] dan ini mesti diimbangi dengan pangsa transaksional di Livin' dan Kopra," katanya.

Selain itu, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) mencatatkan dana murah sebesar Rp869,8 triliun pada kuartal III/2023, naik 4,7% yoy. Porsi dana murah terhadap DPK di BCA mencapai 79,9%.

Apabila disandingkan, bank jumbo yang mampu meraup dana murah terbesar adalah Bank Mandiri, yakni sebesar Rp1.070,31 triliun. Namun, bank dengan porsi dana murah terbesar adalah BCA yakni 79,9% terhadap DPK.

Sebelumnya, Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Amin Nurdin mengatakan dana murah bisa menjadi senjata ampuh bagi bank untuk mengatasi dampak tren suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang tinggi. 

BI sendiri telah mengumumkan kenaikan suku bunga acuannya 25 basis poin (bps) ke level 6% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 18 Oktober 2023 dan 19 Oktober 2023.

Kenaikan ini merupakan yang pertama kali setelah BI menahan suku bunga acuan pada level 5,75% selama 8 bulan terakhir. Sejak pertengahan tahun lalu, suku bunga acuan ini telah naik 250 bps.

"Perbanyak dana murah agar tidak keluar biaya dana yang besar. Strategi untuk memperbanyak dana murah bisa macam-macam, seperti dengan berbagai penawaran promo menarik atau program bundling," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini