Bisnis.com, JAKARTA -- Ketatnya tingkat suku bunga acuan berdampak pada strategi dan kinerja emiten yang bergerak di bidang teknologi seperti PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO), PT Bukalapak Tbk. (BUKA), dan PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI) atau Blibli.
Tingginya suku bunga acuan yang diterapkan oleh sejumlah Bank Sentral seperti Bank Indonesia di posisi 6% dan Federal Reserve alias The Fed 5,25%-5,50%. Hal ini tentu berdampak pada kemampuan emiten-emiten dalam mencari kucuran dana segar di pasar. Pasalnya, pinjaman korporasi berbentuk utang kepada bank atau pun surat utang akan memberikan bunga yang tinggi.
Melihat hal tersebut, Blibli melakukan manuver dengan melakukan penjualan saham Halodoc kepada entitasnya. Direktur Blibli Eric Alamsjah Winarta mengatakan saat ini Blibli tengah mencoba untuk fokus pada bisnis inti Blibli, yang sesuai dengan kegiatan usaha. Hal ini untuk mempercepat pencapaian target yang diterapkan entitas usaha Grup Djarum ini.