Bisnis.com, JAKARTA – Kebijakan PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) yang memangkas target produksi emas, serta munculnya beban dari biaya kepatuhan, memberikan dinamika baru bagi emiten terafiliasi Keluarga Panigoro tersebut.
Adapun, dalam keterangan resminya belum lama ini, AMMN merevisi target produksi emas pada tahun ini. Direktur Utama Amman Mineral Alexander Ramlie menargetkan produksi emas sebesar 502 kilo ons dengan total konsentrat sebesar 610.000 metrik ton sepanjang 2023. Jika dibandingkan dengan target yang disampaikan pada semester I/2023, jumlah tersebut lebih rendah 5%.
Alexander mengatakan, revisi turun target produksi emas tersebut disebabkan oleh penutupan pabrik secara total (total plant shutdown) selama dua pekan pada kuartal III/2023. Situasi tersebut menyebabkan ketidaksesuaian dengan operasional penambangan.