Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menargetkan premi di industri asuransi umum dapat tumbuh dua digit, yakni sebesar 12% hingga akhir 2023.
Wakil Ketua Bidang Kerja Sama Anggota & Lembaga AAUI Heddy Agus Pritasa mengatakan sampai dengan semester I/2023, premi asuransi umum tumbuh single digit tepatnya sebesar 6,2% yoy dari Rp46,04 triliun menjadi Rp48,9 triliun.
Membanding pertumbuhan premi pada lima tahun terakhir, Heddy menuturkan premi asuransi umum tumbuh 16,29% pada 2019. Kemudian terkontraksi 3,6% pada 2020.
Premi asuransi umum kembali rebound dengan pertumbuhan mencapai 1,7% pada 2021 dan berlanjut tumbuh 7,7% yoy pada 2022.
“Kami berharap, mudah-mudahan premi asuransi umum akhir tahun 2023 akan tumbuh di minimum kisaran 12%,” kata Heddy dalam acara Webinar Insurance Outlook 2024, Selasa (7/11/2023).
Selain premi, AAUI juga memprediksi klaim asuransi akan stabil, meski ada terjadi klaim besar beberapa akun salah satunya di asuransi property namun tidak mengkhawatirkan dan dapat teratasi.
“Memang ada klaim yang besar namun sudah dalam tahap pembayaran,” ungkapnya.
Sementara itu, Heddy menuturkan hasil Investasi akan cenderung stagnan menyesuaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) dan kondisi pasar.
“Sehingga combined ratio diperkirakan akan membaik dari periode sebelumnya dari kisaran 100% turun menjadi kisaran 95%, menyisakan 5% margin,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel