Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja sektor manufaktur nasional tumbuh 5,20% pada triwulan III/2023, lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional 4,94%. Industri pengolahan ini disebut sedang dalam fase ekspansif tetapi pengusaha mewaspadai pelemahan nilai tukar dan daya beli.
Angka pertumbuhan manufaktur pada level 5,20% itu lebih tinggi dari periode yang sama 2022 yang berada pada level 4,83%. Adapun, kontribusi manufaktur ialah sebesar 18,8% terhadap produk domestik bruto (PDB) pada kuartal III/2023.
Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, mengatakan data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan Indonesia tidak sedang dalam proses deindustrialisasi dini karena manufaktur masih menjadi sumber terbesar pertumbuhan ekonomi.