Orang Indonesia Berbondong-bondong Berobat ke Luar Negeri, Ini Alasannya

Bisnis.com,10 Nov 2023, 20:05 WIB
Penulis: Mutiara Nabila
Ilustrasi rumah sakit/bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA -- Jutaan orang Indonesia berobat ke luar negeri setiap tahunnya. 

Padahal, Presiden Joko Widodo sudah memberikan ultimatum agar masyarakat mengurangi berobat ke luar negeri. Selain membuat kemampuan rumah sakit Indonesia tak kunjung berkembang, juga membuat devisa negara menjadi seret. 

Presiden mencatat, dengan hampir 2 juta orang berobat ke luar negeri setiap tahunnya, sekitar Rp165 triliun devisa Indonesia hilang, karena ada modal keluar. 

Lantas apa yang menjadi penyebab banyak orang berobat ke luar negeri? 

Direktur Ketahanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI Roy Himawan mengungkapkan salah satu kendalanya adalah ketersediaan obat, terutama obat paten yang masuk ke Indonesia. 

Target dari Kemenkes saat ini di antarnya untuk berfokus agar pasien bisa mendapatkan obat tanpa harus ke luar negeri, salah satu upayanya adalah dengan mengupayakan semakin banyak obat terdaftar di Indonesia, tidak lama setelah obat tersebut diluncurkan di negaranya. 

"Kendalanya adalah preferensi pemegang izin edar untuk masuk ke Indonesia. Makanya kita dorong kepada mereka bahwa Indonesi adalah negara yang layak untuk dijadikan tempat produknya. Kita minta International Pharmaceutical manufacturers Group [IPMG] supaya mereka semakin banyak datang ke Indonesia," jelasnya dalam Dialog Hari Kesehatan Nasional, Jumat (10/11/2023).

Pasalnya, saat ini banyak merek obat-obatan yang belum melihat Indonesia sebagai pasar yang berkelanjutan. Padahal, Indonesia adalah negara yang kaya, penduduknya banyak, dan fasilitas kesehatanannya bisa membayar.

Adapun, perizinan obat, menurut Roy tidak menjadi kendala karena dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah ada SOP-nya untuk registrasi obat, berapa hari kerja pengurusannya, dan apa saja dokumen yang harus dipenuhi, sehingga tidak menjadi isu. 

"Sekarang yang jadi masalah harga, karena ada obat paten yang harganya dikontrol oleh industrinya. Makanya, inginnya harus ada benchmark juga dari negara lain, jangan sampai Indonesia dikasih harga yang lebih mahal, sehingga pasien kita harus bayar lebih mahal. Ini kita minta juga ke IPMG," paparnya. 

Sementara itu, Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengungkapkan bahwa alasan orang berbondong berobat ke luar negeri juga karena banyak faktor yang menentukan. 

"Contoh di Medan ada ibu yang berobat ke Penang? Selain karena lebih dekat, dia juga ternyata diminta oleh dokternya. Jadi tidak hanya soal obatnya," ujarnya. 

Selain itu juga ada alasan bahwa supaya pasien tidak diganggu karena dia orang sibuk. 

"Kalau di Indonesia sakit yang jenguk banyak, itu juga jadi alasan. Makanya berbagai alasan itu harus diurai untuk kalau kita mau kurangi orang berobat di luar negeri," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini