Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkap terdapat 10 penyelenggara financial technology peer-to-peer (fintech P2P) lending atau pinjaman online (pinjol) yang menjadi penyalur pinjaman tertinggi per Agustus 2023.
Berdasarkan Roadmap Pengembangan dan Penguatan Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI) 2023–2028 menunjukkan PT Lentera Dana Nusantara (LDN) dengan produk SPinjam menjadi penyalur pinjaman terbanyak, yakni mencapai Rp4,43 triliun.
“Pada periode Agustus 2023, PT Lentera Dana Nusantara memiliki pangsa pasar terbesar dalam hal penyaluran pinjaman yaitu sebesar Rp4,43 triliun atau 21,59%,” demikian yang dikutip dari Roadmap Pengembangan dan Penguatan LPBBTI 2023–2028, pada Minggu (12/11/2023).
SPinjam menyediakan pinjaman tunai tanpa jaminan dengan fitur cicilan bulanan yang ditawarkan untuk konsumen yang berbelanja di platform e-commerce.
Mengutip data Statistik Lentera Dana Nusantara yang tersaji di laman perusahaan per kuartal II/2023, TKB90 Lentera Dana Nusantara adalah sebesar 97,47% per Juni 2023. Total akumulasi pinjaman sejak perusahaan berdiri adalah Rp116,33 triliun.
Lentera Dana Nusantara mengklaim memiliki jumlah borrower aktif mencapai 1,37 juta dan jumlah akumulasi borrower sebesar 7,96 juta. SPinjam mengenakan biaya keterlambatan 5% per bulan dan biaya platform 3%.
Berikut adalah 10 penyelenggara fintech P2P lending dengan total penyaluran pinjaman terbanyak periode Agustus 2023:
Peringkat |
Penyelenggara Fintech P2P Lending |
Platform |
Nilai Penyaluran Dana |
1. |
PT Lentera Dana Nusantara |
Lentera Dana Nusantara |
Rp4,43 triliun |
2. |
PT Indonesia Fintopia Technology |
EasyCash |
Rp1,70 triliun |
3. |
PT Pembiayaan Digital Indonesia |
AdaKami |
Rp1,31 triliun |
4. |
PT FinAccel Digital Indonesia |
KrediFazz |
Rp1,05 triliun |
5. |
PT Lunaria Annua Teknologi |
Koin P2P |
Rp0,93 triliun |
6. |
PT Kredit Pintar Indonesia |
Kredit Pintar |
Rp0,83 triliun |
7. |
PT Berdayakan Usaha Indonesia |
Batumbu |
Rp0,81 triliun |
8. |
PT Pintar Inovasi Digital |
Asetku |
Rp0,73 triliun |
9. |
PT Mapan Global Reksa |
Findaya |
Rp0,68 triliun |
10. |
PT Amartha Mikro Fintek |
Amartha |
Rp0,62 triliun |
Data: Roadmap Pengembangan dan Penguatan LPBBTI 2023–2028
Pada periode Agustus 2023, pemain fintech P2P lending terdiri dari 101 penyelenggara yang berizin OJK. Dari jumlah tersebut, 7 penyelenggara dengan prinsip syariah, sedangkan 94 lainnya secara konvensional.
Aset industri fintech P2P lending mengalami peningkatan sebesar 29,96% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp7,42 triliun. Perinciannya, Rp7,28 triliun merupakan aset penyelenggara konvensional dan Rp139,48 miliar adalah aset penyelenggara syariah.
Sementara itu, akumulasi pendanaan yang mencapai Rp677,51 triliun dengan outstanding pendanaan sebesar Rp53,12 triliun per Agustus 2023. Akumulasi pendanaan tersebut dilakukan oleh pengguna yang terdiri lender dan borrower dengan masing-masing akumulasinya mencapai 119,80 juta rekening borrower dan 1,08 juta rekening lender.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel