Duh, 3 WNI Relawan MER-C Nyaris Jadi Korban Serangan Israel di Gaza

Bisnis.com,12 Nov 2023, 17:52 WIB
Penulis: Erta Darwati
Duh, 3 WNI Relawan MER-C Nyaris Jadi Korban Serangan Israel di Gaza. RS Indonesia di Gaza/Mer-C

Bisnis.com, JAKARTA - Relawan MER-C warga negara Indonesia (WNI) yang saat ini membantu di rumah sakit Indonesia di Gaza Fikri Rofiul Haq menceritakan ketakutannya karena nyarus menjadi korban akibat serangan Israel

Haq mengatakan bahwa dia merasa sangat terguncang akhir-akhir ini, setelah melakukan perjalanan untuk mendapatkan pasokan medis untuk rumah sakit dari rumah-rumah warga sipil di sekitar distrik Al-Jalaa, di mana dia mengira dia mungkin akan tewas, sekitar 2 pekan yang lalu. 

“Saya merasa paling takut dan pasrah dengan nasib saya saat itu, karena kami berada di gedung milik penduduk setempat dan, seperti yang kami tahu, militer Israel menghancurkan rumah-rumah warga sipil,” katanya, dilansir Aljazeera, Minggu (12/11/2023). 

Dia dan 2 orang relawan lain dari Indonesia hanya berjarak sekitar 20 menit dari rumah sakit ketika bom Israel mulai berjatuhan sekitar 200 meter (218 yard) jauhnya.

“Tidak ada jaminan keselamatan bagi kami. Hal ini membuat saya merasakan ketakutan yang luar biasa, namun berkat kasih karunia Tuhan, kami terlindungi," ujarnya. 

Adapun hasil dari perjalanan tersebut, Haq dapat menemukan beberapa perlengkapan medis untuk rumah sakit dan membagikan paket makanan kepada staf medis di rumah sakit Indonesia di Gaza. 

Namun, sejak kejadian hampir celaka akibat peluru dan rudal Israel tersebut, dia dan para relawan lainnya tetap tinggal di halaman rumah sakit dan tidur di ruang dokter.

“Trauma yang kami alami sangat besar, tetapi jika kami tetap berada di rumah sakit, saya merasa aman karena militer Israel belum menyerang rumah sakit secara langsung,” ujarnya.

Selain itu, Haq menceritakan lokasi pengeboman Israel yang begitu dekat, hingga membuat gedung rumah sakit berguncang dan sebagian atapnya sudah ambruk.

“Biasanya kalau ada pengeboman, gedung RS bergoyang, tapi pada 9 November, RS terasa seperti terangkat dari fondasinya. Area di sekitar rumah sakit terus-menerus dibombardir dan ketika itu terjadi, saya merasa sangat ketakutan,” tambahnya.

Seperti diketahui, kawasan di sekitar RS Indonesia dan rumah sakit lain di Jalur Gaza menjadi sasaran intensifikasi bombardir Israel, dalam sepekan terakhir. 

Tank-tank Israel mendekat, mengepung fasilitas medis tempat puluhan ribu pengungsi Palestina mencari perlindungan, ketika pemboman Israel meratakan seluruh lingkungan di Gaza. Terdapat Lebih dari 11.000 orang kini telah terbunuh di wilayah tersebut.

Meskipun Indonesia telah berupaya mengevakuasi beberapa WNI dari Gaza, Haq mengatakan bahwa dia tidak akan menjadi salah satu dari WNI yang dievakuasi. 

"Insya Allah saya dan dua relawan MER-C lainnya memutuskan untuk tetap tinggal di Jalur Gaza. Kami sangat mengapresiasi Kementerian Luar Negeri RI yang membantu mengevakuasi WNI dari Gaza, tapi itu keputusan kami,” ujarnya. 

Sementara itu, dia menegaskan akan terus berupaya membantu warga Gaza yang membutuhkan perawatan dan obat-obatan. 

“Kami berharap dapat terus membantu warga Gaza untuk mendapatkan bahan bakar, makanan, dan obat-obatan, serta merawat mereka di Rumah Sakit Indonesia. Itu adalah motivasi kami untuk terus maju," tambahnya. 

Seperti diketahui, terdapat 3 WNI relawan MER-C yang berada di rumah sakit Indonesia di Gaza dan enggan ikut dievakuasi ke Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianus Doni Tolok
Terkini