Pasukan Rusia Bunuh 34 Pejuang Idlib Suriah, 60 Orang Lainnya Terluka

Bisnis.com,13 Nov 2023, 14:56 WIB
Penulis: Erta Darwati
Sejumlah warga di Kota Jenderes di pedesaan Aleppo, barat laut Suriah, pada 27 Februari 2023, mencari barang-barang mereka yang terkubur di antara reruntuhan rumah mereka yang hancur akibat gempa dahsyat, sementara yang lain duduk di atas puing-puing/Reutersrnrn

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Kepala Pusat Rekonsiliasi Rusia untuk Suriah Vadim Kulit mengatakan pasukan Rusia telah membunuh 34 pejuang dan melukai lebih dari 60 orang dalam serangan udara terhadap sasaran di Provinsi Idlib, Suriah.

Kulit mengatakan bahwa pasukan pemerintah Suriah telah diserang sebanyak tujuh kali selama kurun waktu 24 jam.

“Pasukan Rusia melakukan serangan udara di Provinsi Idlib dengan sasaran kelompok bersenjata ilegal yang terlibat dalam penembakan terhadap posisi pasukan pemerintah Suriah,” katanya, dilansir Reuters, Senin (13/11/2023).

Tentara Suriah menyalahkan pemberontak yang dikatakan sebagai kelompok jihad atas serangan terhadap wilayah yang dikuasai pemerintah di Provinsi Idlib dan Aleppo tersebut.

Tentara Suriah juga menyangkal telah melakukan penembakan tanpa pandang bulu terhadap wilayah sipil yang berada di bawah kendali pemberontak.

Para pejabat oposisi mengatakan Moskow maupun Damaskus mengambil keuntungan dari kesibukan dunia terhadap konflik Gaza di Palestina untuk meningkatkan serangan terhadap wilayahnya.

Pejabat oposisi itu juga menyatakan bahwa lebih dari tiga juta penduduknya menolak untuk hidup di bawah pemerintahan otoriter Presiden Suriah Bashar al-Assad. Selanjutnya, Kulit juga mengulangi tuduhan Rusia atas pelanggaran pesawat di wilayah udara Suriah oleh koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS).

Dia mengatakan bahwa sejumlah penerbangan jet dan drone yang melanggar itu tidak dikoordinasikan dengan pihak Rusia.

Seperti diketahui, sebuah sumber sebelumnya mengatakan bahwa AS telah melakukan dua serangan udara terhadap kelompok yang bersekutu dengan Iran di Suriah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini