Bisnis.com, JAKARTA — Ada dorongan lebih lanjut untuk perbaikan kinerja emiten perunggasan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) dari harga komoditas pangan, termasuk jagung, yang melandai. JPFA melenggang menuju 2024 dengan optimisme di tangan.
Saham JPFA ditutup terkoreksi 0,835 ke level Rp1.195 pada perdagangan Senin (13/11/2023). Banderol itu mewakili penurunan 7,72% year-to-date (ytd), dana kenaikan 14,35% dalam 6 bulan terakhir.
Sementara itu, harga jagung di pasar dunia bersiap menghadapi berlanjutnya penurunan seiring panen terbesar di Amerika Serikat pada 2023. Momentum itu akan meningkatkan pasokan bahan pokok global dan membawa peluang moderasi harga pangan seiring dengan jatuhnya banderol jagung.