Kembangkan Teknologi Dekarbonisasi Baru, Wartsila Bakal Pasarkan ke RI

Bisnis.com,13 Nov 2023, 20:10 WIB
Penulis: Lukman Nur Hakim
President Wartsila Energy Anders Lindberg memberikan paparan saat acara peresmian fasilitas Workshop dan Land & Sea Academy Wartsila di Cakung, Jakarta, Senin (13/11/2023)/Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan penyedia teknologi energi asal Finlandia, Wartsila Energy akan membawa teknologi dekarbonisasi baru mereka ke Indonesia guna mendukung target pemerintah mencapai net zero emission (NZE) pada 2060.

Presiden Wartsila Energy Anders Lindberg mengatakan bahwa saat ini pihaknya masih mengembangkan teknologi tersebut.

“Wartsila sedang mengembangkan teknologi baru dan layanan baru tentang dekarbonisasi, dan kita akan membawa teknologi tersebut ke Indonesia, yang kita kembangkan dan kita hadirkan untuk skala global,” kata Anders di kantor workshop dan Land & Sea Wartsila, Senin (13/11/2023).

Teknologi ini, kata Anders, akan menjadi salah satu cara untuk menyeimbangkan pertumbuhan energi terbarukan. Pihaknya memperkirakan energi penyeimbang akan tumbuh sebesar 20% per tahun, dalam 10 tahun ke depan.

Selain itu, Anders mengatakan bahwa pihaknya juga tengah mengembangkan mesin pembangkit listrik berbahan bakar campuran hidrogen 20%. 

“Kami juga sedang berupaya mengembangkannya ke 100%. Jadi kita tidak hanya bisa menyediakan teknologi untuk Indonesia yang dibutuhkan saat ini, tapi juga di masa depan,” ujarnya.

Sebelumnya, Direktur Solusi Energi PT Wartsila Indonesia Febron Siregar mengatakan bahwa saat ini, Wartsila telah berhasil mengembangkan mesin pembangkit berbahan bakar campuran hidrogen 20% untuk tahap komersial.

"Untuk yang 100% hidrogen sudah dilakukan riset dan pengembangan, tinggal kami mau terapkan di riilnya," ujar Febron dalam media visit di Kantor Bisnis Indonesia, Rabu (8/11/2023).

Dia menuturkan, pengembangan hidrogen memang sedang menjadi tren di tengah era transisi energi. Hanya saja, harga hidrogen saat ini belum ekonomis.

"Kami juga nunggu itu. Saat harga ekonomis nanti, mesin kami yang sebagai balancer akan pakai hidrogen," katanya.

Adapun, mesin pembangkit Wartsila saat ini seluruhnya masih menggunakan bahan bakar fosil. Total kapasitas terpasangnya di Indonesia mencapai 5,3 gigawatt (GW) yang didominasi oleh bahan bakar ganda (dual fuel).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Denis Riantiza Meilanova
Terkini