IHSG Uji Level 6.870, Saham UNTR, INDF, MAPI dan SCMA Masuk Radar

Bisnis.com,13 Nov 2023, 08:13 WIB
Penulis: Artha Adventy
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (2/8/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi dapat menguat menguji level 6.870 pada perdagangan hari ini, Senin (13/11/2023). 

Analis RHB Sekuritas Muhammad Wafi menyebutkan IHSG terlihat melakukan koreksi dan terlihat masih menguji support garis MA200 dengan volume rendah.

“Selama tidak membuat Lower Low (LL) level maka berpeluang untuk kembali rebound dan menguji resistance garis MA(50,100),” katanya dalam riset harian.  Namun jika membuat LL level maka berpeluang untuk menguji menguji level terendahnya di Oktober 2023.

Pada perdagangan Jumat lalu, IHSG ditutup melemah di posisi 6.809 atau turun 0,42%. Sepanjang perdagangan indeks komposit bergerak di level 6.843 hingga 6.801. Sebanyak 184 saham naik, 333 saham turun dan sisanya 227 stagnan. Sementara kapitalisasi pasar bergerak ke posisi Rp10.719,89 triliun. 

Sementara untuk perdagangan hari ini, Wafi menyebutkan IHSG akan bergerak di kisaran 6.760 hingga 6.870. Adapun beberapa saham yang menjadi rekomendasinya adalah:

Sementara itu, jika melihat secara rotasi sektor, Wafi menyebutkan sektor yang saat ini masih menunjukkan momentum positif ada pada sektor transportation TMAS, SMDR, ASSA, BIRD, property PWON, BSDE, CTRA, DMAS, dan technology GOTO, EMTK, DCII, BUKA.  

Sektor yang saat ini masih menunjukkan momentum negatif ada pada sektor industrial ASII, UNTR, IMPC, ARNA, non-cyclical UNVR, HMSP, CPIN, AMRT, dan energy ADRO, PTBA, PGAS, AKRA.

Sektor yang menunjukkan mulai terbatasnya momentum positif ada pada sektor basic material TPIA, MDKA, INKP, INTP dan financials BBCA, BBRI, BMRI, ARTO. Sektor yang menunjukkan mulai terbatasnya momentum negatif ada pada sektor infra TLKM, TBIG, JSMR, WIKA, healthcare KLBF, MIKA, SIDO, HEAL, dan cyclical MSIN, ACES, MAPI, SCMA.

“Secara sektor momentum, disarankan agar mengurangi kepemilikan di sektor yang secara momentum negatif dan menambah kepemilikan pada sektor yang secara momentum positif. Untuk sektor yang secara momentum sudah bottom dapat melakukan strategi akumulasi secara berkala,” imbuhnya. 

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Pandu Gumilar
Terkini