PAM Mineral (NICL) Bagi Dividen Interim Rp42,54 Miliar, Cek Tanggalnya

Bisnis.com,14 Nov 2023, 13:25 WIB
Penulis: Artha Adventy
Emiten nikel PT PAM Mineral Tbk. (NICL) berencana membagikan dividen interim tahun buku 2023 senilai total Rp42,54 miliar dengan tanggal pembayaran dividen pada 12 Desember 2023.

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten nikel PT PAM Mineral Tbk. (NICL) berencana membagikan dividen interim tahun buku 2023 senilai total Rp42,54 miliar dengan tanggal pembayaran dividen pada 12 Desember 2023. 

Pembagian dividen didasari oleh keputusan direksi yang telah disetujui Dewan Komisaris pada tanggal 13 November 2023. 

“Total nilai dividen yang akan dibagikan adalah Rp42,54 miliar atau sebesar Rp4 per saham,” tulis manajemen dalam keterbukaan informasi, dikutip Selasa (14/11/2023). 

Adapun jadwal pembagian dividen adalah tanggal cum dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 22 November 2023, tanggal ex dividen pada 23 November 2023, cum dividen pasar tunai pada 24 November 2023, ex dividen tunai pada 27 November 2023, tanggal DPS pada 24 November 2023. 

Pembagian dividen NICL ini berdasarkan data keuangan per 30 September 2023. laba bersih NICL naik 8,43% secara year-on-year (yoy) dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp56,85 miliar. Kenaikan laba bersih NICL terjadi meski penjualan nikel tercatat turun 1,8% yoy menjadi Rp254,88 miliar hingga akhir September 2023 dibanding kuartal III/2022 sebesar Rp738,92 miliar. 

Secara rinci, penjualan nikel PAM Mineral ke pihak ketiga yakni ke PT Kyara Sukses Mandiri sebesar Rp283,44 miliar atau berkontribusi 39,05% dari total penjualan. Selanjutnya penjualan ke PT Tsingkun Dua Delapan sebesar Rp218,14 miliar atau 30,05 persen.

Kemudian PT Zhao Hui Nickel sebesar Rp91,01 miliar atau sebesar 12,54%, dan penjualan lain-lain tercatat sebesar Rp133,27 miliar atau 18,36% dari total penjualan.

Seiring turunnya penjualan, beban pokok penjualan NICL juga turun 3,2% menjadi Rp584,93 miliar dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp604,27 miliar. 

Kontributor terbesar beban pokok perseroan berasal dari jasa kontraktor sebesar Rp207,85 miliar, royalti Rp69,76 miliar, manajemen stockpile Rp125,57 miliar, dan lain-lain. Alhasil, laba bruto NICL terpantau naik 4,46% menjadi Rp140,93 miliar dibanding kuartal III/2022 sebesar Rp134,65 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ibad Durrohman
Terkini