Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan asuransi umum PT Lippo General Insurance Tbk. (LPGI) atau Lippo Insurance membukukan laba tahun berjalan senilai Rp23,05 miliar pada kuartal III/2023.
Laba yang dikantongi LPGI merosot 83,26% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari sebelumnya mampu mencapai Rp137,73 miliar pada kuartal III/2022.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), penurunan laba Lippo Insurance berasal dari jumlah beban yang meningkat 67,93% yoy pada sembilan bulan pertama 2023. Perusahaan menanggung beban senilai Rp2,36 triliun pada 30 September 2023 dari periode yang sama tahun lalu hanya Rp1,41 triliun.
Jika dirinci, klaim bruto Lippo Insurance naik 63,64% yoy dari Rp1,38 triliun pada kuartal III/2022 menjadi Rp2,26 triliun pada kuartal III/2023.
Meski demikian, emiten bersandi saham LPGI itu mampu mengantongi jumlah pendapatan senilai Rp2,38 triliun pada akhir September 2023. Posisinya meningkat 53,31% yoy dari Rp1,55 triliun.
Dari sana, jumlah pendapatan premi neto perusahaan menjadi Rp2,34 triliun atau terkerek 52,98%yoy dari semula hanya Rp1,53 triliun. Sementara itu, hasil investasi merangkak naik 93,41% yoy dari Rp25,86 miliar menjadi Rp50,02 miliar.
Sepanjang tahun berjalan, Lippo General Insurance mengalami penurunan total aset 2,58% ytd dari Rp2,93 triliun pada akhir Desember 2022 menjadi Rp2,85 triliun pada akhir September 2023.
Untuk total liabilitas berkurang 8,40% ytd menjadi Rp2,01 triliun, sedangkan total ekuitas LPGI menguat 14,97% ytd menjadi Rp839,42 miliar.
Dari tingkat solvabilitas, Lippo General Insurance memiliki rasio pencapaian solvabilitas atau risk-based capital (RBC) sebesar 320% per 30 September 2023. Kondisi RBC perusahaan membaik jika dibandingkan dengan 31 Desember 2022 yang berada di level 182%.
Per 30 September 2023, mayoritas saham LPGI digenggam PT Hanwha Life Insurance Indonesia dengan kepemilikan 59,46%. Kemudian, PT Inti Anugerah Pratama merengkuh 23% saham LPGI dan Hanwha General Insurance Co., Ltd sebesar 14,90% saham, serta sisanya dimiliki oleh publik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel