Polusi Udara Jakarta Hari Ini 14 November Ranking 10 Dunia

Bisnis.com,14 Nov 2023, 08:17 WIB
Penulis: Redaksi
Polusi Udara Jakarta Hari Ini 14 November Ranking 10 Dunia. Foto udara kawasan Margonda depok yang tertutup kabut polusi udara di Depok, Jawa Barat, Jumat (25/8/2023).Kota Depok menjadi kota paling berpolusi di Indonesia pada Jumat (25/8) dimana indeks kualitas udara (AQI) di Kota Depok menyentuh 218 AQI US, yang menunjukkan tingkat polusi udara Depok masuk kategori sangat tidak sehat, diikuti Tangerang Selatan (187) dan Jakarta (169). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/aww.

Bisnis.com, JAKARTA - Kualitas udara di Jakarta pada Selasa (14/11/2023) pagi tidak sehat. Berdasarkan data IQAir, tingkat polusi di Ibu Kota berada di angka 158 AQI US pada pukul 08.00 WIB dan menempati peringkat ke-10 di dunia.

Level ini dapat diartikan udara Jakarta tidak sehat bagi masyarakat, sehingga disarankan untuk mengenakan masker saat bepergian. Selanjutnya, untuk tingkat konsentrasi PM2.5 sebesar 65.5 µg/m³ atau setara dengan 13.1 kali dari nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO).

Sementara itu, suhu di Jakarta pagi hari ini 28 derajat Celcius dengan tingkat kelembapan 75%, gerak angin 7.4 km/h, dan tekanan sebesar 1012 mbar.

Sebagai informasi, peringkat kualitas udara Jakarta saat ini berada di posisi ke-10 di dunia dengan indikator merah, yang artinya tidak sehat. Adapun indikator warna lainnya yaitu oranye yang berati tidak sehat bagi kelompok sensitif, ungu yang berarti sangat tidak sehat, hitam berbahaya, hijau baik, kuning sedang.

Seiring kualitas udara Jakarta pada indikator merah, masyarakat dihimbau untuk menggunakan masker jika berada di luar ruangan, menutup jendela agar terhindar dari udara kotor dari luar, dan menghindari aktivitas olahraga di luar ruangan. Warga Jakarta juga disarankan menyalakan penyaring udara di dalam ruangan agar udara yang masuk tidak membahayakan kesehatan.

Polusi udara diperkirakan telah menyebabkan 12.000 kematian di Jakarta pada 2023. Polusi udara juga telah merugikan sekitar US$3,2 miliar atau Rp 50 triliun di Jakarta pada 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianus Doni Tolok
Terkini