Bisnis.com, JAKARTA — Di tengah retorika politik yang hubungan bilateral yang sejak lama tegang, AS dan China akhirnya sepakat untuk meningkatkan aksi bersama untuk mengatasi perubahan iklim. Akankah langkah tersebut menjadi alarm baru bagi nasib bahan bakar fosil termasuk batu bara?
Kesepakatan antara dua negara penyumbang polusi teratas dunia itu, membuka jalan bagi momentum penting perundingan KTT Iklim PBB di Dubai yang akan dibuka akhir bulan ini.
Di antara poin kesepakatan yang dirilis bersama antara US Department of State dan Kementerian Ekologi & Lingkungan China yakni mempercepat pembangunan energi ramah lingkungan di dalam negeri untuk menggantikan batu bara, minyak dan gas, dan memajukan kerja sama untuk membatasi emisi dinitrogen oksida dan metana, dua gas rumah kaca yang sangat berbahaya.