Bisnis.com, JAKARTA — PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk. (TUGU) atau Tugu Insurance buka suara terkait dampak kenaikan suku bunga Bank Indonesia 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) atau BI rate ke level 6% pada bisnis asuransi.
Presiden Direktur Tugu Insurance Tatang Nurhidayat mengatakan bahwa saat ini pihaknya masih mencermati secara proaktif dampak kenaikan suku bunga acuan BI atau BI rate terhadap bisnis asuransi.
Tatang menyebut kebijakan ini dikeluarkan bersamaan dengan sejumlah insentif agar sektor-sektor ekonomi tidak melambat dan justru agar terus bertumbuh.
“Misalnya, di sektor properti ada insentif dari BI dan pemerintah yang tentunya menarik bagi industri properti untuk terus bergeliat sehingga ada peningkatan demand terhadap KPR, sehingga diharapkan akan turut mendukung pertumbuhan di lini asuransi properti,” kata Tatang kepada Bisnis, Kamis (16/11/2023).
Tatang menilai kenaikan suku bunga acuan BI akan turut berdampak bagi investasi di asuransi umum, karena ada potensi kenaikan return. Hal ini disebabkan karena mayoritas investasi asuransi umum masih di SBN (surat berharga negara) dan deposito.
Dari sisi kinerja perusahaan, Tatang optimis dapat menorehkan kinerja lebih baik bila dibandingkan dengan periode perolehan secara tahunan.
Anak usaha PT Pertamina (Persero) dengan kode saham TUGU ini berhasil meraih laba tahun berjalan konsolidasian sebesar Rp1,14 triliun pada September 2023, meningkat 333% secara tahunan (year-on-year/yoy) yang tercatat Rp262 miliar.
Kinerja perusahaan ditopang oleh penghimpunan premi bruto secara konsolidasian yang mencapai Rp5,45 triliun, tumbuh 15% secara yoy. Premi bruto terbesar dikontribusi terutama oleh lini bisnis fire, engineering, marine hull, dan offshore.
Pada akhir September 2023, Tugu Insurance memiliki total aset Rp23,89 triliun atau naik 14,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp20,85 triliun. Tugu Insurance mencatatkan ekuitas senilai Rp10,16 triliun, meningkat 12,1% dari periode yang sama tahun sebelumnya tercatat Rp9,06 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel