Ramai Kabar Diincar CIMB dan JTrust, Commonwealth Akhirnya Deal dengan OCBC

Bisnis.com,16 Nov 2023, 14:50 WIB
Penulis: Fahmi Ahmad Burhan
Nasabah mengambil uang tunai di anjungan tunai mandiri, di Jakarta, Sabtu (10/6)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA - Kabar penjualan unit usaha dari Commonwealth Bank of Australia (CBA) di Indonesia yakni PT Bank Commonwealth telah beredar sejak tahun lalu hingga muncul peminat seperti CIMB Group dan JTrust. Namun, pada akhirnya Bank Commonwealth diakuisisi oleh PT Bank OCBC NISP Tbk. (NISP).

Emiten portofolio Lo Kheng Hong ini telah melakukan penandatanganan sale and purchase agreement (SPA) dengan CBA untuk membeli 99% saham di Bank Commonwealth.

Estimasi dari nilai rencana transaksi akuisisi adalah Rp2,2 triliun. Nilai tersebut akan bergantung pada penyesuaian yang wajar sesuai dengan ketentuan di dalam perjanjian. 

OCBC Indonesia juga bermaksud untuk mengakuisisi sisa 1% saham Bank Commonwealth dari pemegang saham lainnya.

Rencana akuisisi ini akan memerlukan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan pemenuhan kondisi lainnya. Setelah akuisisi selesai, Bank Commonwealth kemudian akan diintegrasikan ke dalam OCBC Indonesia.

“Rencana akusisi ditujukan untuk memperkuat dan melengkapi kapabilitas OCBC Indonesia dalam memberikan layanan keuangan yang komprehensif baik untuk segmen konsumen dan UMKM," kata Presiden Direktur OCBC Indonesia Parwati Surjaudaja dalam keterangan tertulis pada Kamis (16/11/2023).

Mengutip laman resminya, CBA berharap dapat bekerja sama dengan OCBC Indonesia dalam beberapa bulan mendatang mengenai transisi kepemilikan. Sementara itu, penyelesaian transaksi diharapkan terjadi pada kuartal kedua atau ketiga 2024.

CBA juga menjelaskan bahwa penjualan kepemilikan saham ini sejalan dengan strategi CBA untuk fokus pada bisnis perbankan di Australia dan Selandia Baru.

Adapun, perjalanan penjualan Bank Commonwealth telah bergulir sejak tahun lalu. CBA sebagai induk dari Bank Commonwealth dikabarkan telah mempertimbangkan menjual unit usaha perbankannya itu di Indonesia pada November 2022.

Mengacu laporan Bloomberg, kala itu manajemen CBA disebut-sebut sedang berkomunikasi dengan beberapa penasihat keuangan untuk meminta masukkan terkait dengan aksi korporasinya di Indonesia itu.

Sejumlah calon pembeli pun bermunculan. Seperti dilaporkan oleh Reuters, bulan lalu (31/10/2023), bank asal Malaysia yakni CIMB berminat untuk bersaing mengakuisisi Bank Commonweatlh. Adapun, CIMB Group merupakan induk sekaligus pemegang saham pengendali dari PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA).

Selain CIMB, minat untuk mengakuisisi bank tersebut, dikabarkan juga muncul dari JTrust asal Jepang. Di Indonesia JTrust telah memiliki unit usaha perbankan melalui PT Bank JTrust Indonesia Tbk. (BCIC).

Pada Maret 2023, sempat tersiar juga kabar bahwa perusahaan asal India dan Taiwan disebut-sebut ingin mengambil alih Bank Commonwealth.

Perusahaan asal India tersebut adalah Bajaj Finance Ltd. Sebagai informasi, Bajaj Finance merupakan perusahaan jasa keuangan non-bank yang berkantor pusat di Pune, India. Perusahaan tersebut berfokus pada layanan kredit, manajemen aset, manajemen kekayaan dan asuransi.

Sementara itu, perusahaan asal Taiwan yang dikabarkan berminat adalah Cathay Financial Holding Co. Perusahaan tersebut, tercatat memiliki tentakel di perbankan Indonesia lewat PT Bank Mayapada Internasional Tbk. (MAYA).

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae juga sempat buka suara soal rencana aksi korporasi Bank Commonwealth pada awal bulan ini (6/11/2023). Menurutnya aksi korporasi terus bergulir.

Namun, kala itu ia tidak mengungkapkan sejumlah nama investor yang akan mengakuisisi Bank Commonweatlh.

"Tapi kalo soal ada [rencana aksi korporasi] itu jelas, sedang ada beberapa calon," ujar Dian kepada awak media setelah Rapat Kerja DPR dengan Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) pada awal bulan ini (6/11/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini