Bisnis.com, JAKARTA — Pencapaian target bauran energi baru terbarukan (EBT) 23% pada 2025 diproyeksikan meleset seiring mundurnya jadwal pengoperasian sebagian besar proyek pembangkit berbasis energi hijau.
Sebagian besar rencana commercial operation date (COD) pembangkit EBT mundur lebih setahun dari rencana penyediaan listrik bersih PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN.
Hitung-hitungan moderat dari otoritas setrum memperkirakan pembangkit EBT skala besar baru bisa masuk ke dalam sistem PLN selepas 2026 secara bertahap. Asumsinya saat itu, beban kelebihan pasokan atau oversupply listrik PLN mulai seimbang.