Viral Duit Nasabah Dibobol Rp68,5 Juta, Begini Update Penanganan dari BCA

Bisnis.com,18 Nov 2023, 11:19 WIB
Penulis: Fahmi Ahmad Burhan
Aplikasi BCA mobile/Bisnis-Rika Anggraeni

Bisnis.com, JAKARTA - Beberapa waktu lalu, ramai diperbincangkan nasabah PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang kehilangan dana senilai Rp68,5 juta melalui mobile banking. BCA pun telah melakukan berbagai upaya penanganan masalah tersebut.

Communication and Social Responsibility BCA Hera F Haryn mengatakan, setelah mendapatkan laporan tersebut, BCA kemudian melakukan investigasi lebih lanjut. Adapun, kabar terbarunya, saat ini kasus sudah dalam proses penanganan oleh pihak yang berwenang terkait.

"BCA menghormati serta akan mendukung proses hukum yang sedang berlangsung sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku," ujarnya kepada Bisnis, dikutip Sabtu (18/11/2023).  

Sementara itu, dalam upaya mencegah hal-hal yang tidak diinginkan atau penyalahgunaan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab, BCA mengimbau nasabah untuk menjaga kerahasiaan datanya seperti Personal Identification Number (PIN), One Time Password (OTP), password, Response KeyBCA, kode akses dan Card Verification Code (CVC) atau Card Verification Value (CVV). 

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae juga memastikan bahwa kejadian tersebut bukanlah kebocoran data yang bersumber langsung dari BCA. "Disimpulkan bahwa tidak terdapat kebocoran data nasabah BCA yg sumbernya dari BCA," ujarnya pada Bisnis, Jumat (17/11/2023). 

Sebagaimana diketahui, kasus tersebut terungkap dari cerita seorang nasabah bernama Evita di kanal Youtube Mr Bert. Evita menceritakan kejadian yang menimpanya, kehilangan saldo sebesar Rp68,5 juta.

“Saya tuh kehilangan saldo di BCA melalui mbanking BCA sebesar Rp68,5 juta. Saya tahunya 26 September malam, mau transfer lewat mbanking itu saldo saya kurang. Terus saya cek saldo ternyata tinggal Rp10 juta,” ujarnya dalam kanal Youtube Mr Bert.

Dalam ceritanya itu, Ia pun langsung menghubungi Halo BCA untuk melakukan pemblokiran rekening dengan alasan terkena hack. Ia menyebut hasil laporannya dengan BCA menunjukkan apabila ada transaksi QRIS yang sudah dilakukan sejak 23 September hingga 26 September 2023 melalui QR Code yang sama dengan nominal Rp1 juta yang dilakukan secara berulang.  

Adapun, pada 23 September lalu, Evita menegaskan bahwa transaksi itu tidak mungkin dia lakukan, karena saat itu bertepatan dengan posisinya yang berada di Gunung Ungaran, di mana sinyal di sana tidak stabil. Sehingga, tidak memungkinkan melakukan transaksi.  

Evita merinci bahwa handphone yang digunakannya itu hanyalah untuk transaksi khusus dan tidak ada seorang pun yang mengetahui aksesnya. “Enggak pernah terima OTP, ini [handphone] private. khusus m-banking aja. Kondisi handphone tidak pernah install apa-apa,” tuturnya.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini