Penyaluran Kredit Baru Oktober 2023 Melambat, Nasabah Rem Permintaan?

Bisnis.com,20 Nov 2023, 13:10 WIB
Penulis: Arlina Laras
Karyawan merapikan uang di cash center Bank BNI, Jakarta, Selasa (11/2/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) mencatat penyaluran kredit baru pada Oktober 2023, tumbuh positif tetapi mengalami perlambatan dibandingkan dengan September 2023.

Adapun, faktor utama yang mempengaruhi perlambatan ini adalah permintaan pembiayaan dari nasabah, tingkat persiangan usaha dari bank lain, serta prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan.  

Berdasarkan Survei Penawaran dan Permintaan Pembiayaan Perbankan, hal ini tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) pada Oktober 2023 sebesar 82,1%, lebih rendah dari SBT September 2023 sebesar 92,6%.

Dilihat dari kelompok bank, perlambatan penyaluran kredit baru pada Oktober 2023 diprediksi terjadi pada seluruh kategori bank, baik bank umum, bank umum syariah (BUS), hingga bank pembangunan daerah (BPD)

Kemudian, dari sisi jenis penggunaan, penyaluran kredit baru pada Oktober 2023 terindikasi melambat pada hampir seluruh jenis kredit, misal Kredit Investasi  sebesar 60,3% turun dari September yakni 77,7%, lalu Kredit Modal Kerja senilai 70,07%, lebih rendah dibanding bulan sebelumnya 73,3%  dan Kredit Konsumsi lainnya sebesar 66,4%, lebih rendah dari bulan lalu 70,9%.

“Penyaluran kredit baru pada Oktober 2023 terindikasi melambat, kecuali KPR [SBT 66,2%],” tulis  BI dalam laporannya, Senin (20/11/2023).

Di sisi lain, penyaluran kredit baru diperkirakan kembali meningkat pada November 2023, terindikasi dari nilai SBT prakiraan penyaluran kredit baru November 2023 sebesar 92,9%.

Peningkatan penyaluran kredit baru pada November 2023 diperkirakan terjadi pada seluruh kategori bank dan seluruh jenis kredit. Kebijakan peyaaluran kredit (lending standard) pada Oktober 2023 sedikit lebih ketat.

Hal tersebut terindikasi dari SBT perubahan lending standard Oktober 2023 yang bernilai positif sebesar 0,3%. Adapun, berdasarkan jenis penggunaan, kebijakan penyaluran kredit yang ketat terindikasi pada seluruh jenis kredit, dari Kredit Investasi hingga KPR. 

Faktor yang memengaruhi perubahan standar pemberian kredit pada Oktober 2023, antara lain kondisi/permasalahan sektor riil saat ini, risk appetite bank, proyeksi ekonomi ke depan, serta potensi risiko kredit ke depan. 

Untuk keseluruhan periode trwiulan IV/2023, penyaluran kredit baru diprakirakan tetapi tumbuh. Hal tersebut terindikasi dari SBT prakiraan penyaluran kredit baru yang bernilai positif 95,2%, relatif stabil dari 95,6% pada triwulan III/2023. 

Berdasarkan kategori bank, perlambatan penyaluran kredit baru bakal terjadi hampir di seluruh kategori bank, kecuali bank umum syariah yang meningkat dibanding triwulan sebelumnya. 

Sementara, dari segi jenis penggunaan, perlmbatan penyaluran kredit baru terjadi pada hampir seluruh jenis kredit, kecuali kredit Modal Kerja (KMK). 

Hasil survei Oktober 2023 juga menunjukkan, kebijakan penyaluran kredit baru untuk keseluruhan triwulan IV/2023 secara umum sedikit lebih ketat.

Hal ini terindikasi dari SBT perubahan kebijakan penyaluran kredit triwulan IV/2023 yang tercatat positif sebesar 0,5%. Jenis penggunaannya pun diprediksi akan lebih ketat pada seluruh jenis kredit, kecuali KPR yang diprakirakan tetap longgar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini