Survei BI: Permintaan KPR dan Kartu Kredit Susut pada Oktober 2023

Bisnis.com,20 Nov 2023, 14:50 WIB
Penulis: Arlina Laras
Pekerja menyelesaikan pembangunan perumahan di Jonggo, Jawa Barat, Selasa (11/02/2020).

Bisnis.com, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) mencatat permintaan pembiayaan rumah tangga seperti kredit pemilikan rumah (KPR) dan kartu kredit turun pada Oktober 2023. Bank-bank pun telah menyiapkan sejumlah strategi untuk bisa terus mendorong pertumbuhan segmen tersebut. 

Berdasarkan Survei Penawaran dan Permintaan Pembiayaan Perbankan yang dirilis oleh BI, permintaan pembiayaan oleh rumah tangga melalui utang atau kredit terpantau relatif stabil pada Oktober 2023.

Hal ini terindikasi dari responden rumah tangga yang melakukan penambahan pembiayaan melalui utang/kredit pada Oktober 2023 sebesar 11,3% dibanding September 2023 sebesar 11,5%.

Sumber utama pemenuhan pembiayaan rumah tangga pada Oktober 2023 berasal dari pinjaman bank umum dengan pangsa sebesar 36,3% menurun dibanding September 2023 sebesar 30,4%. 

Sementara itu, alternatif sumber pembiayaan lain yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan rumah tagga adalah koperasi dan leasing, dengan pangsa masing-masing sebesar 19,4% dan 15,5% 

Berdasarkan jenis penggunaan, mayoritas pembiayaan yang diajukan oleh responden rumah tangga pada Oktober 2023 adalah Kredit Multi Guna (KMG) dengan pangsa sebesar 43,9% dari total pengajuan pembiayaan baru, meningkat dibanding September 2023 sebesar 37,9% 

Sementara, jenis pembiayaan lainnya yang diajukan oleh responden adalah kredit peralatan rumah tangga sebesar 13,9%, Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) mencapai 20,3%, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sebesar 10,3%, turun dari September mencapai 11,1% dan kartu kredit per Oktober 2023 mencapai 4,1% turun dari bulan lalu, yakni 5,1%. 

Pada rencana pengajuan pembiayaan rumah tangga ke depan, bank umum diprakirakan masih menjadi sumber utama pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan utang/kredit (pangsa 45,3%) terpantau menurun dibanding hasil survei sebelumnya (pangsa 51,8%). 

Sumber pembiayaan lain yang dipilih responden rumah tangga untuk memenuhi pembiayaan ke depan adalah koperasi sebesar 19,3% dan leasing 16,6%. 

Adapun, pada 6 bulan mendatang, mayoritas kebutuhan pembiayaan yang direncancanakan oleh responden rumah tangga adalah KMG (54,3%) lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya 50,7%. 

Di sisi lain, kebutuhan terhadap KKB sebesar 21%, kredit peralatan rumah tangga 8,6% dan kartu kredit 3,7% diprakirakan menurun pada 6 bulan mendatang. Sementara, kebutuhan terhadap KPR sebesar 8,6% diprakirakan relatif stabil ada 6 bulan mendatang. 

Sejumlah bank pun bergeliat menangkap peluang besarnya permintaan kredit rumah tangga, terutama KPR dan kartu kredit tahun ini. 

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) melaporkan bahwa perseroan terus menjalin kerja sama dengan Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional atau Perum Perumnas, serta developer rumah lainnya untuk dapat terus menjawab kebutuhan pengurangan backlog nasional.

Direktur Retail Banking BNI Putrama Wahju Setyawan menyebut perseroan terus mengoptimalkan kanal digital dalam rangka mempermudah akses produk KPR bagi masyarakat melalui platform BNI DigiGriya. 

"Lewat platform ini, nasabah dapat dengan mudah melakukan pencarian properti di wilayah mana pun dan kapan pun," katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (15/11/2023)

Selain itu nasabah juga dapat langsung terhubung dengan tenaga pemasar untuk konsultasi serta langsung terhubung dengan e-form BNI untuk pengajuan KPR. "Semua terintegrasi dalam 1 platform saja," imbuhnya.

Hal senada juga disampaikan Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha mengatakan Bank Mandiri juga akan terus menjalin kerja sama yang kuat dengan para developer unggulan, baik di skala nasional maupun regional. 

“Dengan begitu, kami berharap nasabah Bank Mandiri memiliki berbagai pilihan properti yang menarik sesuai dengan kebutuhan nasabah, tentu saja dengan tingkat suku bunga yang menarik," tuturnya.

Lebih lanjut, BMRI juga melakukan penguatan channel digital dalam memasarkan produk untuk memperluas jangkauan nasabah agar memiliki akses terhadap KPR di perseroan. 

Di sisi lain , Direktur Retail Banking PT Bank Permata Tbk.(BNLI) Djumariah Tenteram mengatakan untuk terus membuat kartu kredit bertumbuh, pihaknya melakukan cross selling kepada nasabah potensial melalui digital acquisition dan kerja sama dalam bentuk co-branding serta co-marketing.

“Salah satunya, dengan membuat pemegang kartu kredit mendapatkan keuntungan seperti rewards point, diskon, cashback melalui fitur produk & program yang dipakai nasabah,” katanya pada Bisnis yang dikutip Senin, (20/11/2023).

EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA Hera F. Haryn menyebut pihaknya juga terus berinovasi memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi nasabah dalam bertransaksi dengan kartu kredit BCA.

“Selain dapat mengajukan aplikasi kartu kredit secara online, kini kontrol transaksi, request limit kartu kredit, hingga pembayaran tagihan kartu kredit juga sudah dapat dilakukan di aplikasi myBCA,” katanya pada Bisnis.  

BCA juga terus bekerjasama dengan berbagai mitra bisnis dalam memberikan manfaat istimewa untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang beragam.

Tak hanya itu, langkah memudahkan nasabah pun kian tercermin, kala transaksi Kartu Kredit BCA di merchant menghadirkan fitur Contactless melalui mesin EDC  

Terakhir, Direktur Consumer Banking CIMB Niaga Noviady Wahyudi menyebut untuk menggenjot pertumbuhan kartu kredit dengan memberikan diskon dan rewards bagi nasabah. 

Misalnya, saat Hari Pelanggan Nasional, di mana CIMB Niaga menyiapkan diskon sebesar ratusan ribu dengan syarat nasabah bertransaksi minimum sebesar Rp1 juta di merchant pilihan. 

“Jadi, dari pihak bank, tentu akan memberikan pilihan yang bisa dipakai sesuai kebutuhan nasabah baik secara segmen atau purpose,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini