Profil dan Prestasi Anies Baswedan, Mulai dari Mendikbud hingga Gubernur DKI Jakarta

Bisnis.com,21 Nov 2023, 13:46 WIB
Penulis: Muhammad Rizky Nurawan & Rendi Mahendra
Simak Profil dan Prestasi Anies Baswedan selama jadi Gubernur DKI Jakarta dan Mendikbud - Dok. Setkab RI

Bisnis.com, JAKARTA - Dalam panggung politik Indonesia, nama Anies Baswedan kini disorot sebagai calon presiden pada Pilpres 2023.

Rekam jejaknya yang penuh prestasi, sejak menjabatsebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) hingga Gubernur DKI Jakarta, serta pencapaiannya di level internasional, membuktikan dedikasinya terhadap pembangunan dan perubahan yang diakui secara luas.

Profil Anies Baswedan

Anies Rasyid Baswedan lahir pada 7 Mei 1969 di Kuningan, Jawa Barat, dari keluarga yang terpandang di bidang pendidikan. Kedua orang tuanya, Rasyid Baswedan dan Aliyah, adalah sosok pendidik terkemuka di Universitas Islam Indonesia dan Universitas Negeri Yogyakarta.

Anies mengawali pendidikan formal di Taman Kanak-kanak Masjid Syuhada, Yogyakarta, sebelum melanjutkan ke SD Laboratori, SMP Negeri 5, dan SMA Negeri 2, semua di Kota Yogyakarta.

Selanjutnya, ia mendapatkan beasiswa yang mengantarkannya untuk belajar selama satu tahun di Amerika Serikat, mengakibatkan keterlambatan kelulusannya dari SMA Yogyakarta hingga tahun 1989, meskipun seharusnya lulus pada tahun 1988.

Tidak berhenti di situ, Anies meneruskan pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM), meraih gelar sarjana ekonomi pada usia 26 tahun. Langkah berikutnya adalah ke Amerika Serikat, di mana ia menyelesaikan gelar magister di University of Maryland dan gelar doktor di Northern Illinois University.

Tak hanya gemilang dalam pendidikan, Anies terlibat aktif dalam kegiatan sosial dan organisasi sejak remaja. Di SMA, dia menjadi wakil ketua OSIS dan bahkan terpilih sebagai ketua OSIS se-Indonesia dalam sebuah pelatihan kepemimpinan bersama 300 ketua OSIS. Aktivitasnya tak berkurang saat di perguruan tinggi, di mana ia menjabat sebagai Ketua Senat UGM pada tahun 1992.

Prestasi Anies semakin terkenal saat kembali ke Indonesia setelah menyelesaikan pendidikan doktoralnya di Amerika. Dia dipercaya sebagai Direktur Riset The Indonesian Institute, sebuah lembaga yang fokus pada riset dan analisis kebijakan publik.

Perjalanan karier Anies terus berlanjut saat usianya 38 tahun terpilih sebagai Rektor termuda di Indonesia, yaitu di Universitas Paramadina, di mana ia menorehkan inisiatif berani dalam Gerakan Indonesia Mengajar. Program ini mengirimkan anak-anak muda terbaik bangsa sebagai pengajar di Sekolah Dasar di daerah-daerah terpencil di Indonesia, sekaligus menginisiasi kelas inspirasi yang melibatkan ribuan relawan untuk mengajar selama satu hari di Sekolah Dasar.

Terjun ke dunia politik, Anies menjadi peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat, namun tidak meraih hasil gemilang. Tak menyerah, ia kemudian menginisiasi Gerakan Turun Tangan, sebuah ajakan untuk semua orang ikut terlibat dalam mengurus negeri serta mendukung pemimpin muda berpotensi.

Kariernya semakin terangkat saat Anies terlibat dalam tim pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai juru bicara pasangan tersebut dalam Pilpres. Pasca pemilihan, ia bergabung dalam tim transisi presiden terpilih.

Namun, perjalanan politiknya semakin menanjak ketika Prabowo Subianto meminta Anies maju bersama Sandiaga Uno dalam Pilgub DKI Jakarta 2017. Kemenangan mereka membawa Anies Baswedan dan Sandiaga Uno melangkah sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2017-2020.

Prestasi Sebagai Gubernur DKI Jakarta

Berikut ini prestasi Anies Baswedan selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta . Di antaranya:

Mengangkat nama Jakarta ke tingkat global melalui pembangunan sirkuit dengan biaya sekitar Rp190 miliar.

Memenuhi standar FIFA dengan konsep bangunan ramah lingkungan, dibiayai sekitar Rp 4,5 triliun.

Mengubah zona menjadi Rendah Emisi (LEZ) untuk meningkatkan kenyamanan pejalan kaki, walaupun mendapat kritik terkait kemacetan jalanan.

Upaya perbaikan sistem penyerapan air tanah, meskipun kontroversial dengan beberapa kritik terhadap dampaknya pada lalu lintas.

Menargetkan 535,68 km jalur sepeda di Jakarta pada tahun 2026 melalui peraturan Gubernur.

Fasilitas penyeberangan jalan sekaligus destinasi wisata gratis, juga menjadi jejak memorial bagi tenaga kesehatan yang gugur akibat COVID-19.

Super-app untuk memudahkan warga Jakarta dalam menemukan kebutuhan sehari-hari dan informasi penanganan COVID-19.

Integrasi transportasi dengan tarif maksimal Rp 10 ribu, menggabungkan moda transportasi dengan satu kartu atau aplikasi.

Peningkatan kenyamanan pejalan kaki dengan fasilitas seperti CCTV, satpol PP, dan pelican crossing.

Langkah untuk mendorong pemulihan ekonomi Jakarta dan tertuang dalam Peraturan Gubernur Nomor 23 Tahun 2022.

Pembangunan 2.332 unit hunian dengan skema DP Rp 0 untuk masyarakat berpenghasilan rendah.

Meresmikan kampung susun sebagai upaya peningkatan hunian layak.

Sarana putar balik kendaraan untuk mengurangi kemacetan dan mempermudah akses Pasar Minggu dan Depok.

Peningkatan infrastruktur transportasi di Jakarta melalui peningkatan halte TransJakarta dan JPO.

Penghargaan dan Prestasi Internasional Anies Baswedan

Anies Baswedan juga meraih sejumlah penghargaan internasional yang menandai kesuksesannya di arena global. Penghargaan tersebut antara lain:

    Prestasi Anies Baswedan saat Menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

    Sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan telah menorehkan sejumlah prestasi yang signifikan dalam transformasi sistem pendidikan di Indonesia. Dengan dedikasi dan visi yang kuat, berikut adalah beberapa prestasi gemilang yang berhasil dicapainya selama menjabat:

    Anies Baswedan berhasil melakukan revisi menyeluruh pada Kurikulum 2013, menargetkan perubahan yang lebih adaptif dan sesuai dengan perkembangan zaman. Langkah ini memperkuat relevansi kurikulum dengan kebutuhan pendidikan masa kini.

    Langkah radikal dalam menghapus UN sebagai syarat kelulusan siswa, memberikan ruang lebih besar bagi penilaian yang lebih komprehensif atas kemampuan siswa, tidak hanya dari segi akademik tetapi juga aspek lainnya.

    Pengenalan UNBK sebagai alternatif ujian nasional tradisional adalah inovasi yang signifikan dalam memberikan akses yang lebih luas serta mendukung penggunaan teknologi dalam proses pendidikan di Indonesia.

    Anies Baswedan berhasil mengimplementasikan KIP yang memberikan akses lebih baik terhadap pendidikan bagi siswa-siswa dari keluarga kurang mampu secara finansial, mendukung kesetaraan dalam pendidikan.

    Langkah ini mengurangi tekanan terhadap siswa baru, memberikan kesempatan bagi mereka untuk beradaptasi dengan lingkungan sekolah tanpa tekanan yang berlebihan.

    Langkah strategis dalam mendistribusikan sumber daya pendidikan ke daerah-daerah yang membutuhkan guru-guru berkualitas, memberikan akses yang lebih merata terhadap pendidikan berkualitas.

    Memastikan kualitas pendidikan dengan memperkenalkan uji kompetensi guru, memotivasi guru untuk meningkatkan kualitas mengajar mereka.

    Memperkenalkan transparansi dalam proses pengangkatan pejabat pendidikan, memastikan seleksi berdasarkan meritokrasi.

    Memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pengelolaan pendidikan di setiap daerah, memberikan dasar untuk perencanaan kebijakan yang lebih efektif.

    Langkah yang memotivasi dan memberdayakan para penulis Indonesia untuk mengembangkan literasi dan kreativitas.

    Upaya penting dalam pelestarian warisan budaya Indonesia yang lebih luas, menjaga identitas dan nilai-nilai budaya untuk generasi mendatang.

    Inisiatif penting untuk memperkuat peran pendidikan dalam lingkungan keluarga, memastikan peran keluarga dalam pendidikan anak-anak dapat dioptimalkan.

    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

    Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
    Editor: Rendi Mahendra
    Terkini