Ekspor Kaltim Naik, Impor Melonjak Oktober 2023

Bisnis.com,22 Nov 2023, 18:59 WIB
Penulis: M. Mutawallie Syarawie
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, SAMARINDA –– Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mencatat kinerja perdagangan luar negeri yang positif pada Oktober 2023. Nilai ekspor naik 8,70% dibandingkan bulan sebelumnya, sementara nilai impor melonjak 47,30%.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim yang dirilis pada 15 November 2023, nilai ekspor Kaltim pada Oktober 2023 tercatat sebesar US$2,07 miliar, atau naik sebesar US$166,29 juta dibandingkan dengan September 2023. 

Kepala BPS Provinsi Kaltim Yusniar Juliana menyatakan peningkatan ini disebabkan oleh naiknya ekspor migas dan nonmigas, dengan kenaikan masing-masing sebesar 9,15% dan 8,65%.

Ekspor nonmigas Kaltim pada Oktober 2023 didominasi oleh bahan bakar mineral dengan kontribusi sebesar 82,66%, diikuti oleh lemak dan minyak hewani/nabati sebesar 12,43%.

“Negara tujuan utama ekspor nonmigas Kaltim adalah Tiongkok, India, Filipina, dan Jepang,” ujarnya yang dikutip dari keterangan resmi, Rabu (22/11/2023).

Sementara itu, nilai impor Kaltim pada Oktober 2023 tercatat sebesar US$687,30 juta, atau naik sebesar US$223,71 juta dibandingkan dengan September 2023. 

Lonjakan ini disebabkan oleh naiknya impor migas dan nonmigas, dengan kenaikan masing-masing sebesar 58,30% dan 8,48%.

“Impor migas Kaltim pada Oktober 2023 didominasi oleh minyak mentah dengan kontribusi sebesar 88,02%, diikuti oleh hasil minyak sebesar 11,98%,” terang Yusniar. 

Kemudian,impor nonmigas Kaltim pada Oktober 2023 didominasi oleh mesin dan peralatan mekanik dengan kontribusi sebesar 28,06%, diikuti oleh besi dan baja sebesar 18,07%. Negara asal utama impor nonmigas Kaltim adalah Tiongkok, Amerika Serikat, dan Korea Selatan.

Dengan demikian, neraca perdagangan Kaltim pada Oktober 2023 mengalami surplus sebesar US$1,38 miliar, atau turun 19,75% dibandingkan dengan bulan sebelumnya. 

"Surplus ini disebabkan oleh surplus sektor nonmigas sebesar US$1,73 miliar, meskipun sektor migas mengalami defisit sebesar US$349,50 juta," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ajijah
Terkini