Bisnis.com, JAKARTA — Kapal-kapal yang berlayar ke pelabuhan-pelabuhan di Eropa harus membayar ongkos emisi karbon gabungan sebesar US$3,6 miliar pada tahun depan. Pungutan itu hampir pasti akan meningkat seiring upaya Benua Biru dalam menyikapi perubahan iklim.
Angka tersebut merupakan perkiraan total ongkos kepatuhan dalam Emissions Trading System (ETS) Uni Eropa oleh Drewry Shipping Consultants Ltd.
Berdasarkan peraturan yang mulai berlaku pada 1 Januari 2024 itu, kapal-kapal yang masuk dan keluar dari pelabuhan UE harus membayar polusi karbonnya, sehingga mempengaruhi ongkos kirim segala sesuatu mulai dari barang jadi yang dimuat dalam kontainer, hingga gas alam cair yang diperlukan untuk menjaga rumah tetap hangat di musim dingin.