Rupiah Dibuka Melemah, Intip Kurs di BCA, BRI, Bank Mandiri, & BNI Pada Rabu (22/11/2023)

Bisnis.com,22 Nov 2023, 10:41 WIB
Penulis: Fahmi Ahmad Burhan
Karyawati menunjukkan mata uang Dolar Amerika Serikat di tempat penukaran uang asing di Jakarta, Rabu (30/8/2023). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA –– Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah pada perdagangan hari ini, Rabu (22/11/2023), di saat indeks dolar AS menguat tipis ke ke 103,58. 

Mengutip data Bloomberg, rupiah melemah 128,5 poin atau 0,83% menuju level Rp15.568,5 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS menguat tipis 0,02% ke 103,58. 

Sementara itu, mata uang lain di kawasan Asia dibuka melemah. Won Korea, semisal, melemah 0,50% diikuti baht Thailand yang turun 0,10%, dan peso Filipina melemah 0,24%. Adapun yen Jepang menguat 0,09% dan yuan China naik 0,03%. 

Sebelumnya, Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan untuk perdagangan hari ini, mata uang rupiah diprediksi fluktuatif. "Namun ditutup menguat di rentang Rp.15.410 sampai Rp15.490," kata Ibrahim.

Ada sejumlah sentimen yang memengaruhi fluktuasi rupiah. Dari sisi eksternal, membaiknya sentimen risiko dan ekspektasi bahwa Federal Reserve akan menghentikan kenaikan suku bunga. Sehingga hal itu menjadi katalis positif penguatan rupiah dan mata uang Asia. 

"Hal ini terjadi ketika imbal hasil obligasi AS telah jatuh ke level terendah dalam dua bulan, yang mengindikasikan potensi pergeseran arah kebijakan moneter," ujar Ibrahim. 

Dari sisi internal, kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III/2023 membaik dengan mencatat defisit US$ 1,5 miliar, lebih rendah dibandingkan defisit pada kuartal sebelumnya sebesar US$7,4 miliar. 

Kondisi tersebut ditopang oleh defisit neraca transaksi berjalan dan transaksi modal dan finansial yang membaik. Dengan perkembangan tersebut, posisi cadangan devisa pada akhir September tercatat tetap tinggi sebesar US$134,9, atau setara dengan pembiayaan 6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. 

Lalu, berapa kurs dolar AS di BCA, BRI, Bank Mandiri, dan BNI hari ini, Rabu (22/11/2023)?

PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) pada pukul 09.43 WIB menetapkan harga beli dolar AS sebesar Rp15.567 dan harga jual sebesar Rp15.587 berdasarkan e-rate.

Lalu, berdasarkan bank notes, BCA pada pukul 08.07 WIB menetapkan harga beli sebesar Rp15.335 per dolar AS dan harga jual sebesar Rp15.635 per dolar AS.

Kurs                 Beli (Rp)    Jual (Rp)

TT Counter     15.335      15.635

E Rate              15.567      15.587

Bank Notes    15.335      15.635

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menetapkan harga beli dan harga jual dolar AS pada pukul 09.42 WIB masing-masing sebesar Rp15.567 dan Rp15.587 untuk e-rate.

Kemudian BRI menetapkan harga beli TT counter sebesar Rp15.520 per dolar AS dan harga jual sebesar Rp15.670 per dolar AS.

Kurs                 Beli (Rp)    Jual (Rp)

TT Counter     15.520       15.670

E Rate              15.567       15.587

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) pada pukul 09.07 WIB menetapkan harga beli dolar AS sebesar Rp15.550 dan harga jual sebesar Rp15.570 berdasarkan e-rate.

Lalu, Bank Mandiri menetapkan bank notes dengan harga beli sebesar Rp15.200 per dolar AS, sedangkan harga jual sebesar Rp15.550 per dolar AS.

Kurs                 Beli (Rp)    Jual (Rp)

TT Counter     15.300       15.650

E Rate              15.550       15.570

Bank Notes    15.200       15.550

Adapun, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) menetapkan harga beli dan jual dolar AS untuk e-rate pada pukul 09.35 WIB masing-masing sebesar Rp15.572 dan Rp15.592.

Untuk bank notes BNI pada 09.35 WIB menetapkan harga beli dolar AS sebesar Rp15.405 per dolar AS dan harga jual sebesar Rp15.755 per dolar AS.

Kurs                Beli (Rp)    Jual (Rp)

TT Counter    15.405       15.755

E Rate            15.572       15.592

Bank Notes   15.405       15.755 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini