Sejarah dan Arti "From The River to The Sea", Slogan yang Digaungkan untuk Bela Palestina

Bisnis.com,24 Nov 2023, 11:09 WIB
Penulis: Restu Wahyuning Asih
Para pengunjuk rasa berkumpul untuk demonstrasi pro-Palestina di Roma, Sabtu, 28 Oktober 2023/ Foto AP-Andrew Medichini

Bisnis.com, SOLO - "Fron The River to The Sea" menjadi slogan yang digaungkan netizen pro-Palestina di media sosial. Kalimat tersebut digunakan untuk terus membuat Palestina sadar bahwa dukungan kepada mereka tidaklah paham.

Selain itu, slogan tersebut juga terus diucapkan oleh demonstran Pro-Palestina untuk menghentikan genosida yang dilakukan oleh Israel.

Melansir dari AP News, "from the river to the sea" diambil dari kalimat yang menunjukkan bahwa Sungai Yordan adalah sungai yang berkelok-kelok sepanjang 200 mil lebih di sisi timur Israel dan Tepi Barat yang diduduki. Dan lautnya adalah Mediterania yang berkilauan di sebelah baratnya.

Slogan tersebut juga merujuk pada seruan untuk perdamaian dan kesetaraan setelah 75 tahun menjadi negara Israel dan pemerintahan militer Israel menindas Palestina.

"from the river to the sea" juga diduga diadopsi dari pernyataan Hamas pada 2012, di mana mereka menyerukan untuk mengklaim wilayah Israel, Jalur Gaza, dan Tepi Barat.

“Palestina adalah milik kita mulai dari sungai hingga laut dan dari selatan hingga utara,” ucap Khaled Mashaal, mantan pemimpin Hamas dalam pidatonya di Gaza untuk merayakan ulang tahun ke-25 berdirinya Hamas.

“Tidak akan ada konsesi pada satu inci pun tanah tersebut,” lanjutnya.

Ucapan "from the river to the sea" ini kemudian diambil dan dijadikan slogan untuk membela Palestina dari cengkeraman Israel.

Slogan bergema di Kongres AS

Kemudian mengutip dari NYTimes, para anggota DPR dari Partai Republik dan sejumlah besar Demokrat bersatu minggu ini untuk mengecam Perwakilan Rashida Tlaib, anggota Partai Demokrat dari Michigan, atas pernyataannya tentang perang Israel-Gaza.

Pernyataan resmi Kongres terhadap Nona Tlaib, satu-satunya warga Amerika keturunan Palestina di Kongres, mengatakan bahwa frasa tersebut “dikenal secara luas sebagai seruan genosida untuk melakukan kekerasan guna menghancurkan negara Israel”.

Juru bicara utama Gedung Putih pun menolak pernyataan tersebut dan mengatakan bahwa slogan "from the river to the sea" sebagai bahan pemecah belah dan antisemit.

Di mana sebelumnya Tlaib mengatakan bahwa slogam tersebut adalah seruan aspirasional untuk kebebasan, hak asasi manusia dan hidup berdampingan secara damai, bukan kematian, kehancuran atau kebencian.

Di sisi lain, ungkapan tersebut dinilai kontroversional oleh Dov Waxman, seorang profesor studi Israel di Universitas California di Los Angeles, karena dianggap rumit dan multitafsir.

Menurut Dov, "from the river to the sea" memiliki kepentingan dan penafsiran berbeda di kalangan Israel dan Palestina.

“Alasan mengapa istilah ini begitu diperdebatkan adalah karena istilah ini mempunyai arti yang berbeda bagi orang yang berbeda," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Restu Wahyuning Asih
Terkini