Pakar Ungkap Dampak Penerapan Pembayaran QRIS Lintas Negara

Bisnis.com,26 Nov 2023, 21:08 WIB
Penulis: Arlina Laras
Pelanggan membayar minuman via transaksi digital menggunakan fitur QRIS di salah satu kedai kopi, Jakarta, Jumat (21/7/2023). Bank Indonesia telah memperluas penggunaan QRIS hingga lintas negara. JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) dan Monetary Authority of Singapore (MAS) telah resmi implementasi interkoneksi pembayaran QR antarnegara di Singapura pada Jumat (17/11/2023). Implementasi ini memungkinkan pengguna atau nasabah dari lembaga keuangan melakukan pembayaran ritel antarnegara yakni di Indonesia dan Singapura dengan pakai aplikasi pembayaran QRIS.

Pakar Hukum Bisnis dan Perdagangan Internasional Ariawan Gunadi pun menilai dengan interkoneksi pembayaran QR lintas batas negara antara Indonesia dan Singapura akan mendorong pembayaran antarnegara yang lebih cepat, murah, transparan, dan inklusif khususnya bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

"Regional Payment Connectivity memungkinkan kita untuk melakukan pembayaran ritel dengan cara memindai QRIS atau QR Network for Electronic Transfers Singapore (NETS) yang ditampilkan oleh merchant sehingga tidak perlu repot-repot membawa uang tunai dan dapat langsung menggunakan QRIS sebagai metode pembayaran," ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu, (26/11).

Menurut Ariawan, interkoneksi pembayaran membuat transaksi menjadi lebih murah dibanding menggunakan cash mata uang negara tujuan. Penggunaan QRIS ini juga menghemat karena tidak perlu membayar biaya layanan tarik tunai dari ATM di luar negeri.

Lebih lanjut Guru Besar Universitas Tarumanagara ini mengatakan hal tersebut merupakan capaian penting dalam upaya mengintegrasikan ekosistem ekonomi dan keuangan digital sekaligus memperkuat hubungan perdagangan antara Indonesia dan Singapura.

"Dengan meningkatnya kemudahan dalam sistem pembayaran, interkoneksi ini mampu memacu pertumbuhan aktivitas e-commerce lintas negara, menciptakan peluang bisnis baru, dan memperluas jangkauan pasar bagi pelaku usaha, terutama bagi UMKM," lanjutnya.

Ariawan pun berharap pemerintah Indonesia dan Singapura  dapat menindaklanjuti kerangka kerja sama penyelesaian mata uang lokal oleh BI dan MAS. Sehingga dapat melengkapi interkoneksi pembayaran QR melalui fasilitas penggunaan Rupiah Indonesia dan Dolar Singapura untuk penyelesaian transaksi pembayaran antarnegara.

“Pemerintah Indonesia, perlu mengajak negara-negara Asean untuk membuktikan keseriusannya dengan melakukan tindak lanjut komitmen kerja sama Regional Payment Connectivity,” sebut Ariawan

Menurutnya, hal ini penting untuk dilakukan agar melalui interkoneksi pembayaran, maka kawasan Asean memiliki sistem pembayaran terkoneksi antara satu sama lainnya layaknya kawasan Uni Eropa.

Di mana, pada akhirnya, inovasi yang ada akan mendorong akselerasi penguatan ekonomi yang inklusif di tengah gejolak ekonomi global. Lebih lanjut, kata Ariawan, Regional Payment Connectivity juga bermanfaat dalam mendukung pertumbuhan sektor pariwisata, mengingat kunjungan wisatawan tiap tahun meningkat.

Kemudahan yang ditawarkan dalam transaksi pembayaran bagi wisatawan mancanegara dirasa mampu menjadi katalis dalam menunjang pertumbuhan sektor pariwisata, apalagi pasca Covid-19.

Berdasarkan berdasarkan data yang dirilis oleh Statistics Indonesia and Statistics Singapore, pada Januari hingga Juni 2023 terdapat sebanyak 600.000 wisatawan yang datang dari Singapura ke Indonesia dan sebanyak 1,1 juta wisatawan yang datang dari Indonesia ke Singapura.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini