Dibebani Emiten Karya, Indeks Saham BUMN Diramal Melemah 2024

Bisnis.com,27 Nov 2023, 18:45 WIB
Penulis: Dionisio Damara Tonce
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (2/8/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks saham BUMN pilihan yakni IDX BUMN 20 diproyeksikan melemah pada tahun depan karena dibebani sentimen negatif dari emiten konstruksi pelat merah.

CEO Edvisor.id Praska Putrantyo menilai pergerakan indeks BUMN ke depan diperkirakan landai atau cenderung melemah. Proyeksi ini seiring dengan sengkarut utang yang melingkungi sejumlah perusahaan BUMN Karya.

“Karena isu BUMN lebih ke bailout dan masih tidak jelas skemanya bagaimana dan seluas apa, terutama untuk para BUMN Karya,” ujar Praska kepada Bisnis, Senin (27/11/2023).

Di sisi lain, dia memandang emiten BUMN yang akan memiliki prospek cerah pada 2024 adalah sektor telekomunikasi infrastruktur. Sebab, emiten pelat merah di sektor ini berpeluang meraup laba lebih besar seiring meningkatnya aktivitas digital di tahun politik.

“Sementara itu, untuk sektor perbankan kami rekomendasikan take profit karena potensi penurunan profit margin dan EPS [earnings per share] growth,” pungkasnya.

Dihubungi terpisah, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menilai prospek indeks saham BUMN pada tahun depan masih akan disangga oleh sektor finansial ataupun infrastruktur yang memiliki performa baik.

Adapun sektor lainnya seperti energi dan basic material rata-rata mengalami pelemahan sehingga menekan laju pergerakan dari indeks 20 perusahaan pelat merah tersebut.

Meski demikian, Nafan mengatakan bahwa IDX BUMN 20 akan mendapatkan sejumlah sentimen positif baik pada akhir tahun ini maupun 2024. Pada penghujung tahun 2023, misalnya, indeks diperkirakan bakal tersengat aksi window dressing.

“Jadi memang ini potensial sekali, maka demikian secara teknikal IDX BUMN 20 ini sudah mulai dalam fase bullish sehingga otomatis potensial menjadi penggerak,” kata Nafan saat dihubungi Bisnis pada Senin (27/11/2023).

Selain faktor window dressing, dia menilai stabilitas perekonomian domestik juga akan menjadi faktor yang mendorong pergerakan indeks. Pada saat bersamaan, terdapat euforia jelang pemilihan presiden pada 2024 yang dipercaya mendorong daya beli masyarakat.

Nafan memandang sejumlah saham BUMN yang menarik untuk dicermati pada 2024 adalah BBNI dengan target harga Rp5.850, diikuti saham BBRI yang disematkan target Rp5.575, saham BMRI Rp6.600, dan TLKM memiliki target harga Rp4.140 per lembar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Pandu Gumilar
Terkini