Bisnis.com, JAKARTA -- Penyaluran kredit perbankan hingga Oktober 2023 telah mencapai Rp6.863 triliun, tumbuh stabil di level 8 7%. Capaian kredit pada akhir tahun ini terdorong oleh segmen konsumer.
Berdasarkan laporan Analisis Uang Beredar yang dirilis Bank Indonesia (BI), kredit yang disalurkan oleh perbankan tumbuh positif 8,7% pada Oktober 2023 mencapai Rp6.863 triliun.
"Perkembangan tersebut sejalan dengan pertumbuhan penyaluran kredit pada debitur perorangan 9,4% yoy [year-on-year/yoy]," tulis BI dalam laporan Analisis Uang Beredar pada Senin (27/11/2023).
Laju penyaluran kredit kepada debitur perorangan pada Oktober 2023 itu tumbuh 9,1% yoy, lebih kencang dibandingkan bulan sebelumnya atau September 2023 yang tumbuh 9,1% yoy.
Adapun, penyaluran kredit kepada debitur korporasi tumbuh 8% yoy, melambat dibandingkan bulan sebelumnya 8,3% yoy.
Berdasarkan jenis penggunaannya, laju kredit perbankan pada akhir tahun ini terdorong oleh segmen konsumer. Tercatat, kredit konsumsi tumbuh 9,1% yoy mencapai Rp1.959,2 triliun pada Oktober 2023, lebih kencang dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 8,4% yoy.
Segmen konsumer moncer terutama ditopang oleh kredit kendaraan bermotor yang tumbuh 13,3% yoy, kredit kepemilikan rumah (KPR) yang naik 12% yoy, dan kredit multiguna yang tumbuh 7%.
Sementara itu, segmen kredit modal kerja (KMK) pada Oktober 2023 tumbuh sebesar 8% yoy, melambat dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 8,3% yoy. Kredit investasi pada Oktober 2023 juga tumbuh 9,4% yoy, melambat dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 9,8% yoy.
Adapun, penyaluran kredit kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) pada Oktober 2023 tumbuh 8,3% yoy, setelah tumbuh 8,2% yoy pada bulan sebelumnya.
Sebelumnya, kredit konsumer memang dinilai prospektif, apalagi di tengah tahun politik atau Pemilu 2024. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Ra memperkirakan penyaluran kredit perbankan akan moncer pada paruh kedua 2023, salah satu pendorongnya adalah momen jelang Pemilu 2024.
"Persiapan jelang Pemilu 2024 pada umumnya mendorong konsumsi masyarakat. Secara keseluruhan tahun ini kredit perbankan bisa tumbuh sekitar 10%," jelasnya.
Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Amin Nurdin mengatakan ke depan, penyaluran kredit konsumer masih akan tumbuh stabil. Menurutnya, hal tersebut ditopang oleh sejumlah faktor.
Segmen konsumer menurutnya mempunyai risiko kredit yang terjaga. Selain itu, pangsa pasarnya masih besar didorong bonus demografi Indonesia. Bank-bank pun kian inovatif dalam menawarkan kredit konsumernya.
"Model bisnis makin simpel dan mendorong peningkatan pesat. Sampai akhir tahun akan meningkat stabil," ujar Amin kepada Bisnis pada Agustus lalu (4/8/2023).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel