SIG (SMGR) Siap Menuai Berkah dari Proyek IKN Nusantara

Bisnis.com,28 Nov 2023, 14:15 WIB
Penulis: Dionisio Damara Tonce
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) atau SIG mengatakan bahwa pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) menjadi motor penggerak pertumbuhan industri semen nasional./semenindonesiabeton.com

Bisnis.com, JAKARTA – Pembangunan proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur, menjadi berkah tersendiri bagi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) atau SIG.

Direktur Keuangan dan Manajemen Portofolio SIG, Andriano Hosny Panangian, menuturkan bahwa pembangunan IKN menjadi motor penggerak pertumbuhan industri semen nasional, termasuk bagi perseroan yang memiliki fasilitas di Kalimantan.

“SIG sendiri berada pada posisi strategis untuk mendukung pembangunan IKN dengan memasok bahan bangunan sesuai kebutuhan karena memiliki fasilitas di Balikpapan dan Samarinda yang cukup dekat dengan lokasi proyek,” ujarnya dalam public expose live, Selasa (28/11/2023).

Selain proyek IKN, Hosny mengatakan industri semen nasional juga didorong oleh permintaan semen untuk pengembangan properti dan perumahan. Hal tersebut menyusul angka backlog pembangunan perumahan nasional yang mencapai 12,75 unit pada 2022.

Selain itu, masifnya pembangunan infrastruktur yang menjadi agenda prioritas pembangunan pemerintah turut menjadi katalis positif bagi prospek industri semen Tanah Air.

Dengan berbagai peluang yang ada, Hosny menyampaikan SIG secara konsisten menjalankan operational excellence untuk meningkatkan profitabilitas melalui sejumlah inisiatif guna mencapai optimalisasi distribusi hingga efisiensi biaya keuangan.

Hasilnya, sepanjang Januari – September 2023, perseroan mencatatkan peningkatan volume penjualan sebesar 5,9% menjadi 29,2 juta ton. Pendapatan SIG juga ikut naik sebesar 4% menjadi Rp27,7 triliun pada periode tersebut.

“Dengan peningkatan volume penjualan dan kenaikan pendapatan, SIG berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,71 triliun atau naik 1,8% dari periode sebelumnya,” pungkas Hosny.

Di sisi lain, perseroan juga mendorong daya saing operasional berkelanjutan. Hingga kuartal III/2023, substitusi energi panas (TSR) menjadi 7,29% dan emisi GRK Cakupan 1 turun 16,94% menjadi 588 kg CO2/ton semen ekuivalen dari baseline 2010.

Hosny menyatakan hal itu diperoleh dari efisiensi clinker factor, penggunaan bahan bakar alternatif sebagai substitusi batu bara, dan optimalisasi Specific Thermal Energy Consumption.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ibad Durrohman
Terkini