Bisnis.com, JAKARTA - Setelah mendaki dan terus mendaki, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) kini duduk nyaman di singgasana barunya. Dalam hampir dua pekan terakhir, unit geothermal milik taipan Prajogo Pangestu ini menyandang predikat perusahaan dengan kapitalisasi pasar terbesar kedua di Bursa Efek Indonesia, hanya kalah dari PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Satu teka-teki baru pun muncul: mampukah BREN menjaga tahta runner-up mereka?
Secara teoritis, agaknya sah untuk berpendapat bahwa saham yang mengalami penguatan tajam cenderung lebih rentan terhadap profit taking dan berujung koreksi. Termasuk dalam kasus BREN, yang harga sahamnya per Rabu (29/11/2023) telah tembus Rp6.125 per lembar, menguat 685,25% dari harga penawaran ketika IPO awal Oktober lalu.