Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) mengumumkan bakal membayarkan dividen interim senilai Rp42,50 per saham atau setara Rp5,23 triliun pada 20 Desember 2023 kepada pemegang saham. Nilai tersebut naik dari tebaran dividen interim pada akhir 2022.
Direktur Keuangan BCA Vera Eve Lim mengatakan kenaikan besaran dividen seiring dengan pertumbuhan kredit. Alhasil, BBCA memastikan dividen per share bakal bertumbuh.
Adapun, dividend per share BBCA untuk tahun buku 2022 sebesar Rp205, apabila dibandingkan dengan sebelum Covid-19, dividend per share tahun buku 2018 senilai Rp68. Hal ini menunjukkan compounded annual growth rate (CAGR) dalam empat tahun mencapai 32%.
"Jadi luar biasa 32%, kalau yang selalu menerima dividen dari tahun 2018 dengan sekarang, lumayan investasi di mana bisa mencapai 32 persen," ungkapnya dalam Public Expose, Rabu (29/11/2023).
Dirinya menyebutkan bahwa saat ini manajemen selalu menjaga kinerja meski di tengah ekonomi yang kurang baik, seperti Covid-19 hingga di tengah kondisi global yang tidak pasti.
Tercatat, tahun BCA optimistis mencetak kinerja yang positif dengan pertumbuhan kredit ditargetkan bisa berkisar 10-12% secara tahunan (year-on-year/yoy). Adapun, secara realisasi sampai dengan September 2023 kredit BCA sudah tumbuh 12,3% (yoy).
Vera mengatakan capaian ini bahkan sudah lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan kredit industri perbankan sebesar 8,96% secara tahunan.
Lebih lanjut, dirinya memaparkan dari sisi return on equity (ROE) BBCA juga terus mengalami peningkatan yang positif. Per September 2023 ROE di level 23,5%, meningkat dibandingkan sebelum Covid-19 di level 18%.
“Artinya apa? Setiap Rp1 yang ditanamkan BCA return-nya 23,5% dalam 9 bulan. Bila dibandingkan deposito ya sedikit. Mau cari di mana yang seperti ini?,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel