Ekonomi Riau Tahun Depan Diprediksi Tumbuh 4,0-4,8%

Bisnis.com,30 Nov 2023, 18:25 WIB
Penulis: Arif Gunawan
Pekerja menata kelapa sawit saat panen di kawasan Kemang, Kabupaten Bogor, Minggu (30/8/2020). Badan Litbang Kementerian ESDM memulai kajian kelayakan pemanfaatan minyak nabati murni (crude palm oil/CPO) untuk pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) hingga Desember 2020. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, PEKANBARU -- Bank Indonesia Provinsi Riau mencatat proyeksi ekonomi daerah itu tahun depan tetap akan tumbuh positif, dengan sejumlah faktor pendorong.

Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Riau Sudiro Pambudi mengatakan dengan memerhatikan berbagai perkembangan terkini baik dari faktor domestik maupun eksternal, serta respons kebijakan yang forward-looking, ekonomi Riau pada tahun 2024 diperkirakan tetap tumbuh tinggi dalam kisaran 4,0 - 4,8%. 

"Ekonomi Riau tahun depan tetap tumbuh positif 4,0 sampai 4,8%. Dari sisi permintaan, konsumsi domestik Riau akan terdampak positif dari penyelenggaraan pesta demokrasi tahun 2024," ungkapnya, Kamis (30/11/2023).

Dia menyebutkan kinerja ekspor diperkirakan terdorong oleh permintaan produk olahan sawit dari pasar nontradisional seperti Afrika dan Timur-Tengah. 

Dari sisi sektoral, investasi pabrik paperboard, berlanjutnya eksplorasi sumur minyak blok Rokan, dan pembangunan jalan tol akan mendorong kinerja sektor industri, pertambangan, dan konstruksi.

Sementara dari sisi kestabilan harga, ekspektasi masyarakat yang terjaga melalui komunikasi efektif dan peran TPID akan menjaga inflasi Riau tetap rendah dan stabil. 

"Inflasi Riau tahun depan diperkirakan akan dapat mencapai target 2,5±1%, sesuai dengan target inflasi nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat. Untuk mewujudkan hal tersebut, sinergi TPID akan terus diperkuat dalam upaya menjaga ketersediaan pasokan pangan melalui berbagai program, seperti operasi pasar murah, intensifikasi dan ekstensifikasi Kerjasama Antar Daerah (KAD)," ungkapnya.

Dia menyebutkan ke depan, terdapat beberapa tantangan yang berpotensi memengaruhi stabilitas ekonomi Riau. Tantangan pertama yaitu masih tingginya tensi geopolitik di beberapa negara yang berdampak kepada kondisi global yang terfragmentasi dan cenderung mengarah pada tren deglobalisasi. 

Efek yang terjadi adalah penurunan volume perdagangan global dan laju pertumbuhan ekonomi dunia yang berpotensi menahan kinerja ekspor Riau pada periode mendatang. 

Tantangan kedua adalah perubahan iklim global. Curah hujan rendah akibat fenomena El Nino telah kita alami dalam beberapa bulan terakhir di 2023, sehingga dapat memengaruhi produksi berbagai komoditas termasuk kelapa sawit. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ajijah
Terkini