Bos Bank Muamalat Beberkan Progres Listing di Bursa & Kabar Diakuisisi BTN

Bisnis.com,30 Nov 2023, 19:03 WIB
Penulis: Fahmi Ahmad Burhan
Karyawati beraktivitas di depan kantor cabang PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. di Jakarta, Selasa (12/7/2022). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA -- Direktur Utama PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. Indra Falatehan menjelaskan rencana listing saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) saat ini masih berproses. Adapun, di tengah proses listing, Bank Muamalat dikabarkan akan diakuisisi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN).

"Progres listing masih berjalan sesuai rencana," kata Indra setelah acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2023 pada Rabu (29/11/2023).

Bank Muamalat memang telah merencanankan listing saham di BEI dan ditargetkan rampung pada akhir tahun ini. "Namun, kami belum tahu apakah akan tahun ini atau tidak. Tapi yang jelas, [listing] sudah kami sampaikan ke regulator," tutur Indra.

Sebagaimana diketahui, Bank Muamalat telah menyandang status sebagai perusahaan terbuka sejak 1993, tetapi hingga kini sahamnya belum tercatat di bursa. Oleh karena itu, bank syariah pertama di Indonesia ini berproses untuk listing.

Apabila Bank Muamalat telah resmi menjalankan aksi tersebut, perseroan akan menyusul empat bank syariah lainnya yang telah melantai di Bursa, yaitu Bank Panin Dubai Syariah (PNBS), BTPN Syariah (BTPS), Bank Syariah Indonesia (BRIS), dan Bank Aladin Syariah (BANK).

Sementara, seiring dengan proses listing di bursa, Bank Muamalat dikabarkan akan diakuisisi BTN. "Kabar ketertarikan dari BTN kami serahkan ke pemegang saham. Saya belum bisa banyak ngomong, karena itu ranah pemegang saham. Antar pemegang saham dengan BTN mungkin saja sudah bicara," kata Indra.

Sejalan dengan proses listing, Bank Muamalat memang ditengarai akan mempunyai investor baru. Hal ini terjadi karena ada kemungkinan porsi kepemilikan saham dari pengendali yakni Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) di tubuh Bank Muamalat terdilusi.

“Itu konsekuensi [terdilusi], tapi itu siapa nantinya [pemegang saham baru] yang masuk di situ, apabila ada yang lebih besar kami siap,” ujar Anggota Badan Pelaksana BPKH Sulistyowati saat ditemui Bisnis pada awal September lalu.

BPKH juga sudah dari jauh-jauh hari ingin mengurangi porsi kepemilikan sahamnya di Bank Muamalat. Saat ini, BPKH tercatat menggenggam 82,65% saham Muamalat.

Kabar akuisisi oleh BTN juga semakin diperkuat seiring rencana pemisahan atau spin off unit usaha syariah (UUS) BTN yakni BTN Syariah menjadi bank umum syariah (BUS). Dalam rangka spin off itu, BTN mempunyai opsi untuk membangun BUS melalui akuisisi. Adapun, salah satu bank yang santer menjadi incaran BTN adalah Bank Muamalat. 

Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan BTN sudah mengirimkan letter of intent (LoI) pada dua objek bank syariah sejak awal November 2023.

Dia menyebut hal itu dilakukan agar bisa masuk dalam tahapan peninjauan alias due diligence terhadap target bank yang dibidik.

“Memang kita harus lakukan spin off selambat-lambatnya dua tahun, setelah BTN Syariah mencapai [aset] Rp50 triliun. Sekarang aja sudah [hampir] Rp49 triliun. Pasti Desember sudah Rp50 triliun,” ujarnya dalam Public Expose, Rabu (29/11/2023).

Meski masih enggan membocorkan nama bank syariah, akan tetapi Nixon menuturkan bahwa dua tahun setelah ini, BTN harus sudah menyelesaikan semua tahapan dan resmi memiliki satu bank syariah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Pandu Gumilar
Terkini