Kutai Kartanegara Miliki Petani Milenial Terbanyak di Kaltim

Bisnis.com,04 Des 2023, 18:57 WIB
Penulis: M. Mutawallie Syarawie
Ilustrasi petani memanen tomat./Freepik.

Bisnis.com, SAMARINDA — Kutai Kartanegara menjadi kabupaten dengan jumlah petani milenial terbanyak di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), menurut hasil Sensus Pertanian (ST) 2023 yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim.

Kepala BPS Provinsi Kalimantan Timur Yusniar Juliana menyatakan dari total 45.567 petani milenial yang berusia 19–39 tahun di Kaltim, sebanyak 12.536 orang atau 27,51 persen berasal dari Kutai Kartanegara. Di posisi kedua dan ketiga, ada Kabupaten Paser dengan 10.182 orang (22,35 persen) dan Kabupaten Berau dengan 7.017 orang (15,40 persen).

Sebagaimana diketahui, petani milenial merupakan kelompok petani yang berpotensi untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Timur, mengingat mereka memiliki akses dan kemampuan untuk memanfaatkan teknologi digital dalam mengusahakan pertanian.

Berdasarkan hasil ST2023, petani milenial yang berumur 19–39 tahun, baik menggunakan maupun tidak menggunakan teknologi digital, sebanyak 45.567 orang atau 24,90% dari total 182.991 petani di Benua Etam.

Sementara itu, petani yang berumur lebih dari 39 tahun dan menggunakan teknologi digital sebanyak 59.318 orang (32,42%) dan petani yang berumur kurang dari 19 tahun dan menggunakan teknologi digital sebanyak 48 orang (0,03%).

Teknologi digital yang dimaksud meliputi penggunaan internet, media sosial, aplikasi, perangkat lunak, perangkat keras, sensor, drone, dan sebagainya.

Teknologi digital dapat membantu petani milenial untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, kualitas, dan daya saing produk pertanian mereka. Selain itu, teknologi digital juga dapat memfasilitasi petani milenial untuk mengakses informasi, pasar, modal, jaringan, dan layanan pertanian lainnya.

Yusniar menyebutkan hasil ST2023 merupakan gambaran umum tentang kondisi pertanian di provinsi tersebut. Hasil ST2023 diharapkan dapat bermanfaat bagi pemerintah, pelaku usaha, akademisi, dan masyarakat untuk merumuskan kebijakan dan strategi pembangunan pertanian yang tepat sasaran. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini