IHSG Dibuka Melejit, Saham Konglomerat EDGE, ARCI hingga GOTO Tebar Cuan

Bisnis.com,04 Des 2023, 09:23 WIB
Penulis: Farid Firdaus
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (26/7/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melenggang ke zona hijau pada awal perdagangan Senin (4/12/2023), dengan sejumlah saham milik konglomerat Indonesia yang ikut melejit.

Berdasarkan data RTI, pada 09.01 WIB, IHSG dibuka naik 0,56% atau 39,42 poin ke 7.099,33. Pada awal perdagangan, IHSG sempat menyentuh level tertinggi 7.105,68.

Sebanyak 164 saham menguat, 97 saham melemah, dan 263 saham cenderung stagnan. Kapitalisasi pasar Bursa parkir di Rp11.207,23 triliun.

Saham PT Indointernet Tbk. (EDGE) milik Toto Sugiri melesat 10,74% ke posisi Rp6.625 pada 09.10 WIB. Selanjutnya, saham PT PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) milik Peter Sondakh menguat 5,88% ke Rp396, dan saham, dan saham emiten kongsi Grup Bakrie & Salim PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) menanjak 5,53%.

Adapun saham emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) yang dipimpin Patrick Walujo juga berhasil melesat 6,42% ke posisi Rp116 pada pagi ini.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan berdasarkan analisa teknikal, IHSG hari ini berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 7.050-7.090.

Dari sentimen global, dalam pidato Ketua The Fed Jerome Powell di Spelman College pada Jumat pekan lalu, Powell memberikan peringatan bahwa masih terlalu dini untuk menyimpulkan dengan yakin bahwa kebijakan moneter Bank Sentral saat ini telah bersikap membatasi. Dan masih terlalu dini untuk berspekulasi mengenai kapan kebijakan moneter akan dilonggarkan.

Powell menambahkan, setelah mencapai kemajuan yang begitu cepat, The Fed akan bergerak maju dengan hati hati dalam hal melakukan pengetatan atau pelonggaran kebijakan, dan posisi saat ini keduanya menjadi seimbang. Meskipun demikian, The Fed siap untuk memperketat kebijakan lebih lanjut apabila diperlukan.

“Menurut pelaku pasar dan investor, mereka menilai bahwa The Fed mulai membuka pintu untuk melakukan perubahan,” kata Nico dalam risetnya, Senin (4/11/2023).

Dari sentimen dalam negeri, lanjut Nico, indeks manufaktur Indonesia masih berada pada zona ekspansi serta inflasi masih terjaga diambang batas Bank Indonesia, tentunya dua hal ini akan memberikan katalis positif untuk IHSG.

Sebagai informasi, PMI Manufaktur S&P Global Indonesia naik tipis menjadi 51,7 pada November 2023, ini mengindikasikan kenaikan dari level terendah dalam 8 bulan di bulan Oktober.

Secara terpisah, analis Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan pola pergerakan IHSG hingga saat ini masih terlihat betah dalam rentang konsolidasi wajar, sedangkan kondisi perekonomian yang stabil ditambah dengan masih adanya emiten yang membagikan dividen turut menopang pola pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Farid Firdaus
Terkini