Bisnis.com, JAKARTA — Rencana penjualan aset milik AJB Bumiputera 1912 untuk membayar utang klaim sempat memberi harapan bagi para pemegang polisnya. Namun, ternyata belum ada aset yang terjual, terutama properti sebagai aset utama.
Dalam kondisi normal, perusahaan asuransi tidak harus sampai menjual sebagian besar aset untuk membayar klaim asuransi, karena terdapat dana dari kas, cadangan, dan aset likuid lain. Ceritanya berbeda bagi asuransi yang sedang bermasalah, seperti Asuransi Jiwa Bersama atau AJB Bumiputera 1912.
Seperti diketahui, asuransi Bumiputera mengalami masalah keuangan sejak lama, defisit keuangan tercatat sejak 1997 dan kian memburuk beberapa tahun belakangan. Imbasnya, perusahaan tidak mampu membayar klaim tepat waktu dan menumpuk menjadi utang.