Bank Danamon (BDMN) Ungkap Alasan Gen Z Lebih Suka Paylater, Meski Bunga Tinggi

Bisnis.com,05 Des 2023, 20:50 WIB
Penulis: Arlina Laras
Ilustrasi wanita sedang berbelanja di situs online menggunakan skema pembayaran paylater./ Dok. Freepik.

Bisnis.com, JAKARTA -- Unsecured Business Head PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) Tresia Sarumpaet menyampaikan produk kredit seperti paylater menjadi salah satu produk yang diminati anak muda, khususnya generasi milenial dan Gen Z.

Tercatat, produk paylater lebih tinggi penetrasinya mencapai hampir 14% dari total transaksi generasi milenial dan Gen Z dibandingkan kartu kredit yang sekitar 7,60%.

Padahal, menurutnya, tawaran bunga pinjaman paylater jauh lebih tinggi dibanding kartu kredit. Di mana, nilai bunga paylater mencapai sebesar 0,3% per hari. Sementara, bunga pinjaman kartu kredit hanya 1,75% per bulan.

“Terlihat kecil memang cicilannya [0,3%] tapi kan kalau dikali 30 hari, lalu dikali per tahun 365 hari akan jauh lebih besar,” ujarnya dalam Journalist Class Bank Danamon di Jakarta, Selasa (5/12/2023).

Namun, dia menyebut kondisi ini dapat dimaklumi karena menurutnya penerbitan kartu kredit jauh lebih ketat dibandingkan dengan paylater. Tak hanya itu, proses approval paylater lebih mudah dan instan serta permintaan data yang jauh lebih sedikit dirasa lebih menggiurkan. Sayangnya, paylater sendiri terbatas pada platform tertentu (closed loop)

Sedangkan, kata Tresia, kartu kredit sendiri meski dikenal memiliki regulasi yang ketat, akan tetapi penggunaannya tidak terbatas pada platform tertentu (open loop) bahkan bisa dibilang bunga yang dibebankan pada nasabah jauh lebih kecil.

“Kita juga bisa mendapat keuntungan tambahan seperti cashback, diskon, rewards point, dan lainnya di merchant-merchant yang lebih luas. Bahkan, pengajuan dan servicing sudah fully digital,” ungkapnya.

Credit Score 

Terlepas dari hal itu, dirinya menuturkan baik kartu kredit maupun paylater memiliki implikasi pada credit score seseorang. Karena itu, penting untuk memahami penggunaan produk kredit tersebut dengan bijak. Pasalnya, credit score menjadi faktor penting yang dapat mempengaruhi seseorang untuk mendapatkan fasilitas kredit.

Credit score adalah penilaian yang digunakan untuk mengukur kelayakan dalam memberikan fasilitas kredit dan ditentukan berdasarkan kepemilikan produk kredit dan status pembayarannya.

“Menjaga credit score tetap positif berguna untuk persiapan masa depan, khususnya untuk pertumbuhan finansial dalam keperluan kredit kendaraan, rumah, maupun modal kerja,” ujarnya

Untuk dapat menjaga credit score tetap positif, dia menyarankan, pilihlah produk kredit, seperti kartu kredit dari institusi yang terpercaya. Bank misalnya, memiliki regulasi yang ketat, yang dapat menuntun seseorang untuk dapat mengelola keuangan dengan bijak.

Kemudian, gunakan kartu kredit sesuai dengan kemampuan. Salah satunya dengan memiliki perencanaan yang jelas antara kebutuhan atau keinginan. Kebutuhan tidak bisa ditunda, sedangkan keinginan bisa ditunda.“

"Saran lainnya, pastikan pembayaran tagihan kredit tepat waktu. Karena harus diingat bahwa transaksi yang digunakan itu menggunakan dana pinjaman yang harus dikembalikan sesuai tanggal jatuh tempo,” katanya.

Tresia menambahkan, status credit score dapat dicek melalui Sistem Layanan Informasi Keuangan atau disebut SLIK yang disediakan oleh OJK. Karena itu, tidak ada salahnya mengecek secara berkala status credit score tersebut sebagai bagian dari evaluasi terhadap penggunaan produk kredit.“Jangan sampai pada saat yang dibutuhkan, seperti ingin memenuhi kebutuhan terhadap rumah, kendaraan, atau modal kerja, Anda tersandung dengan credit score,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Feni Freycinetia Fitriani
Terkini