Fokus Bereskan Kredit Macet, Begini Proyeksi Laba Bank KB Bukopin (BBKP)

Bisnis.com,06 Des 2023, 04:00 WIB
Penulis: Fahmi Ahmad Burhan
Karyawati melayani nasabah di kantor cabang PT Bank KB Bukopin Tbk. (BBKP), Jakarta, Selasa (28/6/2022). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – PT KB Bukopin Tbk. (BBKP) masih mencatatkan kerugian, bahkan kerugian bank membengkak setidaknya hingga September 2023. Meski begitu, BBKP tengah ancang-ancang meraup laba.

Bank KB Bukopin masih mencatatkan rugi Rp3,37 triliun pada kuartal III/2023, membengkak dibandingkan rugi bersih pada periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp2,63 triliun.

Direktur Utama Bank KB Bukopin Woo Yeul Lee mengatakan, setelah mendapatkan modal dari pemegang saham pengendali sebanyak Rp12 triliun per Mei 2023, bank masih dalam jalan yang positif untuk bersih-bersih. Adapun, dalam upayanya mengubah rugi menjadi laba, ada dua target yang dicanangkan bank.

Pertama, bank menargetkan untuk mengubah keadaan laba operasional pra-pencadangan (PPOP) ke level positif pada 2024.

"Kedua, untuk net profit tren positif kami sedang berupaya keras dan kemungkinan di 2025 ke depan [net profit positif]," ujar Woo Yeul Lee, Selasa (5/12/2023).

Adapun, dalam mencapai net profit yang positif atau laba bersih, bank saat ini tengah berupaya untuk penyelesaian kredit bermasalah.

"Untuk net profit itu sendiri di dalamnya ada pencatatan CKPN [cadangan kerugian penurunan nilai] penyelesaian kredit bermasalah. Jadi bahwa KB so far masih on track, no issue masih sesuai rencana," tutur Woo Yeul Lee.

Sebelumnya, Deputy President Director KB Bukopin Robby Mondong juga mengatakan bahwa perseroan memang berupaya mencapai status bank bersih. BBKP pun terus membersihkan kredit bermasalah yang saat ini masih menghantui perusahaan.

Upaya membersihkan kredit macet perseroan ditempuh dengan menjual seluruh atau sebagian barang perusahaan milik debitur atau bulk sales melalui likuiditas tertentu atau obligasi syariah (sukuk).

Dalam aksi bersih-bersih kredit macet ini, perseroan juga telah menggandeng PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) untuk mengelola aset berkualitas rendah melalui skema asset swap.

Selain itu, BBKP akan merencanakan membangun sistem manajemen hari tunggakan day past due (DPD) secara sistematis sebagai strategi lanjutan untuk memperbaiki kualitas kredit.

BBKP tercatat sebagai bank dengan rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) tinggi. Bank KB Bukopin mencatatkan rasio NPL gross di level 11,22% pada September 2023. Adapun, NPL nett BBKP di level 4,81% hampir melebihi ambang batas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Denis Riantiza Meilanova
Terkini