Jokowi Semringah Saham Emiten Panas Bumi Lompat-lompat di Pasar Modal

Bisnis.com,07 Des 2023, 16:48 WIB
Penulis: Nyoman Ary Wahyudi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) / Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo atau Jokowi semringah melihat pergerakan saham emiten panas bumi di pasar modal dalam 1 bulan terakhir. 

Jokowi menilai positif lompatan harga sebagian besar emiten berbasis energi baru terbarukan (EBT) yang ditandai dengan pergerakan signifikan nilai emiten panas bumi atau geotermal. 

“Misalnya, yang berkaitan dengan geotermal yang baru 1-2 bulan ini melompat banyak saham di bursa kita, melompat 7 kali melompat sampai 10 kali,” kata Jokowi saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Investasi 2023 di Jakarta, Kamis (7/12/2023). 

Menurut Jokowi, lompatan-lompatan nilai perusahaan panas bumi di pasar modal itu dipicu oleh tren investasi yang mulai beralih pada EBT. 

Dia meminta jajaran kementerian bersama dengan pemangku kepentingan terkait untuk mengoptimalkan kesempatan investasi yang makin lebar dari sektor ekonomi hijau dan biru saat ini. 

“Banyak investor yang mengejar ke ini, geotermal. Solar panel power plant, hydropower, ini investasi ke ke depan yang sangat menjanjikan,” kata dia. 

Di sisi lain, dia menuturkan, dunia perlahan bakal meninggalkan energi berbasis fosil. Dengan demikian, kata dia, pemerintah bakal berupaya untuk meningkatkan iklim investasi yang lebih menarik untuk pengembngan EBT mendatang. 

“Saat ini, yang didorong oleh semua negara adalah investasi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan,” kata dia. 

Seperti diberitakan sebelumnya, saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) di lantai bursa semakin berkilau setidaknya tecermin selama periode 6 bulan terakhir. Prospek bisnis yang menjanjikan dinilai menjadi faktor menterengnya saham PGEO.  

Berdasarkan data RTI Business, saham PGEO membukukan kenaikan sebesar 84,48% selama 6 bulan terakhir menuju level Rp1.605. Posisi tersebut juga lebih tinggi dibandingkan harga saat initial public offering (IPO) yang sebesar Rp875.  

Jika ditarik dalam rentang waktu yang lebih singkat, saham dari anak usaha PT Pertamina (Persero) ini melonjak 91,07% selama kurun 3 bulan terakhir. Sementara itu, dalam 1 bulan terakhir, saham PGEO terapresiasi 37,77%.  

Analis Sinarmas Sekuritas Inav Haria Chandra, dalam risetnya, mengatakan bahwa PGEO diperkirakan memiliki masa depan bisnis yang cerah lantaran besarnya potensi panas bisnis di Indonesia.  

“Dengan sumber daya panas bumi Indonesia yang sangat besar dan inisiatif pemerintah untuk mengembangkan energi terbarukan, PGEO akan mendapatkan keuntungan yang signifikan,” ujarnya dikutip pada Senin (25/9/2023). 

Selanjutnya, ada PT Barito Renewables Energy Tbk. Emiten panas bumi berkode saham BREN ini melantai di Bursa pada 9 Oktober 2023 dengan harga Rp780 per saham. Per hari ini, Kamis (7/12/2023), saham BREN telah naik ke posisi Rp7.550 per saham. Alhasil sejak melantai di Bursa maka BREN telah naik 867,94% dari harga IPO.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Denis Riantiza Meilanova
Terkini