Gak Cuma Obligasi Pemerintah, Moody's Juga Babat Outlook 8 Bank China

Bisnis.com,07 Des 2023, 06:39 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
Moodys Investor Service

Bisnis.com, JAKARTA – Moody's Investors Service memangkas outlook delapan bank China menjadi negatif, sehari setelah memangkas peringkat obligasi pemerintah karena kekhawatiran terhadap tingkat utang.

Melansir dari Bloomberg, Kamis (7/12/2023), Moody’s menyatakan bahwa pemangkasan peringkat bank China, termasuk Industrial and Commercial Bank of China Ltd. dan China Development Bank, didorong oleh perubahan prospek menjadi negatif pada peringkat kredit pemerintah.

China telah berupaya untuk mempertahankan peringkat utangnya dan merespons keputusan Moody’s. Bank sentral China atau People’s Bank of China (PBOC) pada Rabu (6/12) meningkatkan dukungan terhadap mata uang yuan.

Selin itu, media pemerintah China merilis serangkaian artikel yang mengutip para ahli yang mengecam pemahaman Moody's mengenai ekonomi. Pasar modal China juga mendapat dukungan, dengan Indeks CSI 300 menghentikan penurunan tiga hari berturut-turut.

Pada hari Rabu, Moody's juga memangkas prospek bank-bank di Hong Kong dan Makau dan menempatkan 26 lembaga pembiayaan pemerintah China dalam peninjauan untuk penurunan peringkat.

Lembaga ini mengatakan bahwa ada tanda-tanda berkurangnya otonomi lembaga politik dan peradilan Hong Kong setelah penerapan Undang-Undang Keamanan Nasional.

Pemerintah Hong Kong mengatakan Moody's membuat komentar yang tidak berdasar mengenai otonomi kota dan tidak setuju dengan perubahan prospek tersebut. Hong Kong juga mengatakan bahwa hubungan dengan China adalah sumber kekuatan, bukan kelemahan.

"Moody's mengharapkan dukungan yang diberikan kepada entitas-entitas yang mengalami tekanan keuangan menjadi lebih selektif, berkontribusi pada risiko berlarut-larut dari ketegangan lebih lanjut untuk perusahaan-perusahaan BUMN, dan BUMD China," demikian menurut pernyataan Moody’s.

Berikut daftar lengkap bank-bank yang dipangkas prospeknya:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini