Bisnis.com, JAKARTA — Deretan investor kakap masih mengoleksi saham-saham batu bara Indonesia hingga miliaran lembar pada awal Desember 2023.
Tren koreksi harga batu bara global yang masih digadang-gadang masih berlanjut hingga 2024 tidak menghalangi sejumlah investor kakap untuk memasukkan emiten produsen emas hitam asal Indonesia sebagai salah satu portofolio.
Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis melalui Bloomberg pada Kamis (7/11/2023), terdapat tiga investor institusi yang total kepemilikan lembar sahamnya di sektor energi mencapai lebih dari 1 miliar. Dari situ, saham-saham batu bara mendominasi portofolio mereka.