Intip Proyeksi Bank Mandiri (BMRI) soal Penerbitan Obligasi Hijau 2024

Bisnis.com,08 Des 2023, 04:00 WIB
Penulis: Fahmi Ahmad Burhan
Nasabah sedang melakukan transaksi di Bank Mandiri Hong Kong Remittance Office - Dok. Bank Mandiri

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) memproyeksikan penerbitan kembali pendanaan melalui obligasi hijau atau green bond pada tahun depan seiring dengan potensinya yang masih besar.

Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Eka Fitria mengatakan sejauh ini Bank Mandiri telah menjalankan pendanaan seperti melalui green bond guna membiayai proyek hijau di Indonesia.

"Kegiatan kita di wholesale funding align dengan inisiatif ESG [environmental, social, dan governance]," katanya dalam acara konferensi pers Mandiri Sustainability Forum (MSF) 2023 pada Kamis (7/12/2023).

Bank Mandiri misalnya telah menerbitkan sustainability bond sebesar US$300 juta dengan 8,3 kali oversubscription rate. Kemudian, Bank Mandiri menjalankan ESG repo transaction dengan nilai mencapai US$500 juta. 

Di samping itu, pada awal 2023 Bank Mandiri sudah menerbitkan Green Bond Tahap I sebesar Rp5 triliun yang merupakan bagian dari rencana Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) dengan target dana sebesar Rp10 triliun.

Kedepannya, Bank Mandiri memproyeksikan pendanaan tersebut akan konsisten dilakukan.

"Namun, tentu saja kami perhatikan kondisi market juga, bagaimana inisiatif ESG serta pembiayaan Bank Mandiri yang di-support funding berwawasan green dan sustainable," ujar Eka.

Upaya pendanaan di sektor hijau juga dilakukan Bank Mandiri seiring dengan potensinya yang masih besar di pasar RI.

"Kami percaya bahwa isu ESG akan menjadi mainstream. Sekalipun ada guncangan, hal ini tetap menjadi penting ke depan,” kata Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi.

Sebelumnya, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira juga menilai pendanaan hijau seperti melalui green bond masih cukup menarik khususnya bagi investor institusional. Menurutnya, keunggulan green bond terdapat pada persepsi risiko kredit yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan obligasi konvensional. 

“Dengan risiko lingkungan yang bisa dimitigasi maka perusahaan penerbit green bond mendapat persepsi yang lebih baik dibanding peers,” ujar Bhima. 

Dari segi citra, penerbitan green bond juga bisa menambah nilai bagi perusahaan dan investor.

Green bond yang makin dominan dalam portofolio pembiayaan akan menjadikan kepercayaan investor makin meningkat,” kata Bhima.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Feni Freycinetia Fitriani
Terkini