Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan asuransi umum PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk. (TUGU) atau Tugu Insurance menargetkan laba perusahaan pada 2024 dapat tumbuh 5% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).
Tugu Insurance mencatatkan kinerja yang positif sampai kuartal III/2033. Bahkan laba dari induk meningkat sebanyak 352% dari Rp239 miliar menjadi Rp1,08 triliun.
Sementara laba dari anak usaha meningkat sebesar 147% dari Rp23 miliar pada September 2022 menjadi Rp57 miliar pada September 2023. Peningkatan laba dari anak perusahaan dan induk perusahaan berkontribusi terhadap peningkatan laba tahun berjalan secara konsolidasian sebanyak 334% menjadi Rp1,14 triliun pada September 2023.
Untuk tahun depan, Presiden Direktur Tugu Insurance Tatang Nurhidayat menyebut bahwa pihaknya menargetkan pertumbuhan laba sebanyak 5%.
“Untuk target laba operasi atau di luar hasil lain-lain atau beban lain-lain, kami targetkan [tumbuh] 5%,” kata Tatang dalam Public Expose Virtual, Senin (11/12/2023).
Selain laba, Tugu Insurance juga telah menargetkan premi tumbuh pada 2024. Pertumbuhan tersebut dicanangkan naik 8% dibandingkan dengan proyeksi 31 Desember 2023.
Tugu Insurance belum memiliki catatan kinerja sampai akhir tahun karena tahun ditutup beberapa hari lagi. Namun dalam laporan keuangan pada kuartal III/2023, total premi bruto induk mengalami peningkatan sebesar 26% dari Rp2,7 triliun pada September 2022 menjadi Rp3,4 triliun pada September 2023.
Adapun pasar captive berkontribusi sebanyak 35%, sementara non captive mencapai 65%. Tatang mengatakan dengan tetap mengoptimalkan produksi premi dari bisnis captive, Tugu Insurance juga terus meningkatkan kinerja dengan melakukan penetrasi ke pasar bisnis non-captive.
Dalam laporan konsolidasian, premi bruto untuk periode 30 September 2023 tumbuh sebesar 15% dari Rp4,7 triliun menjadi Rp5,5 triliun, yang mana kontribusi terbesar berasal dari segmen bisnis kebakaran, rekayasa, dan rangka kapal.
Pendapatan premi bersih meningkat sebesar 15% sejalan dengan peningkatan premi bruto untuk periode 30 September 2023.
Total pendapatan meningkat sebesar 30% dari Rp1 triliun menjadi Rp1,3 triliun seiring dengan peningkatan dari hasil underwriting, pendapatan investasi, dan pendapatan usaha lainnya.
“Kami berharap walaupun target pertumbuhan baik premi maupun laba yakni 5% dan 8% sebagaimana pencapaian tahun 2023, kami berharap nanti pencapaiannya lebih dari target yang ditetapkan,” tandas Tatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel